Pembangunan Patung Sukarno di Bandung Diprotes Warga, Ini Penyebabnya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pembangunan Patung Sukarno di Bandung Diprotes Warga, Ini Penyebabnya

Daffa Sarja - detikTravel
Jumat, 25 Agu 2023 14:35 WIB
Patung Presiden pertama RI Sukarno berdiri tegak di dekat kantor Bupati Kepulauan Tanimbar. Presiden pertama RI Sukarno berkunjung ke Saumlaki pada 4 November 1958. Pemerintah setempat pun mengabadikannya menjadi sebuah patung di dekat kantor Bupati Kepulauan Tanimbar.
Ilustrasi Patung Sukarno di Kota Tanimbar. (Agung Pambudhy)
Bandung -

Presiden RI pertama, Sukarno, akan dibuatkan dua patung raksasa di Bandung. Namun banyak warga protes hingga gelar aksi di depan Gedung Sate.

Forum Ulama Tokoh dan Advokat (FUTA) Jawa Barat, menggelar aksi damai di depan Gedung Sate (Gesat), Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (25/8/2023). Mereka menolak pembangunan Patung Sukarno di sejumlah daerah di Jabar.

Berdasarkan rencana, dua patung Sukarno berukuran 'raksasa' akan dibangun di Bandung dan kawasan Walini, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat. Gelontoran anggaran disiapkan untuk membangun patung Sang Proklamator.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam aksinya mereka menyebut, pembangunan patung makhluk bernyawa tidak sesuai dengan ajaran islam. Tak hanya itu, pembangunan patung ini bukan merupakan aspirasi dan kepentingan masyarakat Jawa Barat.

"Pembangunan patung ini tidak sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan masyarakat, dengan dana triliunan ini merupakan perbuatan menghambur-hamburkan harta," jelas Budi Saefullah, salah satu pemuka agama saat melakukan orasi.

ADVERTISEMENT

Di sisi lain, pembangunan patung ini memakan biaya hingga milyaran bahkan triliunan Rupiah di tengah situasi masyarakat yang terhimpit berbagai permasalahan, terutama masalah ekonomi.

Maka dari itu, FUTA berharap seluruh masyarakat terutama pemerintah dapat bersimpati dan berempati dengan menegakkan kebijakan-kebijakan yang memang dapat mensejahterakan masyarakat Jawa Barat.

"Dengan dana sebesar ini, maka dapat digunakan untuk menegakkan kebijakan-kebijakan yang dapat mensejahterakan masyarakat Jawa Barat," ucap Acep.

_____________

Artikel ini telah tayang di detikJabar




(wkn/wkn)

Hide Ads