Berbulan-bulan Tiada Solusi Limbah Hotel di Pangandaran Dibuang ke Laut!

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Berbulan-bulan Tiada Solusi Limbah Hotel di Pangandaran Dibuang ke Laut!

Aldi Nur Fadilah - detikTravel
Minggu, 27 Agu 2023 19:03 WIB
Hotel bintang 3 harga Rp 300 ribuan di Pangandaran.
Foto: Istimewa
Jakarta -

Pangandaran memiliki pemandang pantai yang jadi primadona bagi traveler aneka daerah. Namun, masih saja ada hotel yang membuang limbah ke laut.

Penggunaan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) menjadi sorotan di hotel-hotel. Pantauan detikJabar di Pantai Pangandaran pada Kamis (24/8/2023) siang, di beberapa titik pantai terdapat pembuangan limbah hotel yang dibuang ke laut, salah satunya di antara pos 3 dan 4.

Titik pembuangan limbah tersebut berasal dari sejumlah hotel yang memanfaatkan saluran air hujan jadi pembuangan limbah. Ketua PHRI Kabupaten Pangandaran Agus Mulyana mengatakan terkait IPAL komunal sudah disampaikan kepada seluruh pihak pemilik hotel di Pangandaran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sudah meminta terutama hotel-hotel besar untuk memasang IPAL," kata Agus kepada detikJabar di hari yang sama.

Limbah hotel cemari Pantai Pangandaran, Senin (13/2/2023).Limbah hotel cemari Pantai Pangandaran, Senin (13/2/2023). (Foto: Aldi Nur Fadillah/detikJabar)
Limbah PangandaranLimbah Pangandaran bulan Agustus 2023 (Foto: Aldi Nur Fadilah/detikJabar)

Menurutnya sejumlah hotel ada yang telah memiliki IPAL, namun belum bisa dibuktikan keberadaannya. "Jika limbah hotel masih ada mengalir di beberapa titik," katanya.

ADVERTISEMENT

"Nanti kita bersama-sama dengan DLHK dan Pemda Pangandaran bagaimana supaya IPAL ini bisa terealisasi dengan baik," sambungnya.

Agus mengatakan karena memang salah satu yang harus dipenuhi kebanyakan hotel ini harus menjaga kebersihan lingkungan pantai.

"Keberlangsungan alam Pangandaran ini tetap indah dan baik salah satunya dengan pemasangan IPAL tersebut," ucapnya.

PHRI mengaku akan koordinasi dengan pemda Pangandaran untuk mendorong hotel segera mendirikan IPAL.

"Karena sesuatu yang harus ada dan diterapkan dengan tegas, saya kira kami dari pihak hotel pasti mengikutinya, misalkan kalau IPAL nya gak ada hotel nya ditutup dulu, itu suatu kerugian besar karena Ipal ini juga sebuah kebutuhan, dan sebuah aturan yang harus dilaksanakan," katanya.

Kata dia, semua hotel hanya mengaku sudah punya Ipal, tapi klaim itu harus dibuktikan dengan registrasinya.

Baca artikel selengkapnya detikJabar




(msl/msl)

Hide Ads