Penguasa Gunung Sawal yang Kini Tinggal Tulang Belulang

Dadang Hermansyah - detikTravel
Senin, 28 Agu 2023 09:05 WIB
Foto: Penguasa Gunung Sawal kini tinggal tulang belulang (Dadang Hermansyah/detikJabar)
Ciamis -

Gunung Sawal di Ciamis punya 'penguasa' yaitu sosok macan tutul bernama Si Abah. Namun sayang, sekarang Si Abah hanya tinggal tulang belulang.

Macan tutul penguasa Gunung Sawal Ciamis bernama Si Abah punya cerita yang menarik untuk dibahas. Macan itu meski sudah mati, tapi memiliki sejarah tersendiri. Sampai-sampai BKSDA wilayah III Ciamis mengabadikannya dengan cara memamerkan kerangka Si Abah dalam kotak etalase.

Bukti Keberadaan Macan Tutul di Gunung Sawal

Si Abah merupakan macan tutul pertama yang diketahui keberadaannya sebagai penghuni Suaka Margasatwa Gunung Sawal Ciamis di tahun 2016. Ketika itu Forum Macan Tutul Jawa dan BKSDA Ciamis memasang kamera trap.

"Tahun 2016, Gunung Sawal pertama kali dipasangi kamera trap dan kebetulan seekor macan tutul terekam kamera (sebelum dinamai Abah). Jadi ini sejarah, membuktikan adanya macan di Gunung Sawal. Abah menjadi bukti pertama kali keberadaan macan tutul di Ciamis," ujar Pegiat Konservasi yang juga Anggota Forum Macan Tuyul Jawa (Formata) Ilham Purwa.

Si Abah Dinobatkan Penguasa Gunung Sawal

Setelah ditemukan pertama kali, Formata bersama BKSDA melakukan penelitian lebih lanjut. Awalnya macan tutul jantan itu belum dinamai si Abah, karena harus memastikan lebih jauh lagi.

Hasil penelitian, macan tutul tersebut memiliki wilayah teritorial yang sangat jauh, dari ujung Barat Gunung Sawal sampai ujung Timur.

"Nah dari bukti itu kita namai macan jantan itu Si Abah. Melihat dari usianya yang diperkirakan cukup berumur dan wilayah kekuasaannya sangat luas. Abah di sini sosok yang dituakan," ungkap Ilham.

Si Abah Berkonflik dengan Masyarakat

Pada tahun 2018, Si Abah sempat tertangkap oleh masyarakat. Ketika itu Si Abah masuk mendekati permukiman warga dan memangsa ternak di wilayah Cikupa, Kecamatan Lumbung, Kabupaten Ciamis.

Beruntung Si Abah berhasil diselamatkan oleh pihak terkait. Si Abah kemudian sempat mendapat penanganan sebelum kembali dilepas liarkan ke habitatnya.

Pada tahun yang sama, Si Abah kemudian dilepas liarkan dengan dipasangi radio polar untuk pemantauan. Hal itu menjadikan Si Abah sebagai satwa pertama di Indonesia yang dipasang radio polar pemantau.

"Setelah dirilis Abah terpantau kamera trap selama 2 tahunan. Kemudian Abah tertangkap kembali oleh masyarakat yang sama di daerah sama pada Juni 2020," jelas Ilham.

Kerangka Si Abah, Sang Raja Gunung Sawal Ciamis yang diawetkan Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar

Pihak terkait pun kembali menyelamatkan Si Abah dan melepas liarkannya di Gunung Sawal. Mengingat Si Abah sudah menjadi ikon, meski kondisinya sudah tua. Menurut Ilham, Si Abah lebih baik mati di alam daripada di kandang.

"Kami biarkan Abah memenuhi tugasnya sampai akhir untuk menjaga Gunung Sawal. Pada Agustus 2020 Si Abah kembali dirilis di Gunung Sawal. Pada tahun 2021, Si Abah sempat terpantau dari kamera trap," ucapnya.

Akhir Hayat Sang Penguasa Gunung Sawal

Pada Februari 2022, sebuah tulang belulang yang diduga seekor macan ditemukan di Gunung Sawal bagian wilayah Cipaku. Setelah diteliti, macan yang sudah menjadi tulang belulang itu adalah Si Abah. Hal itu bisa dilihat dari ciri Si Abah yang taring rahang bawahnya sudah tanggal.

"Akhir hayat Si Abah ditemukan mati dengan kondisi menjadi tulang belulang masih utuh 80 persen. 20 persennya kemungkinan hilang oleh satwa lain. Ciri khas Abah itu adalah taring rahang bawah sudah tanggal, usianya sudah cukup tua," ucapnya.

Si Abah sudah dikenal masyarakat di kaki Gunung Sawal. Sebagai macan tutul penguasa Gunung Sawal dan sudah menjadi sebuah ikon. Makna filosofinya dari Abah, menurut Ilham bisa menjadi sosok pemimpin bertanggung jawab dari awal sampai akhir menjaga nama baik kehormatan habitat gunung sawal.

"Kebetulan say ikut memantau dari awal ditemukannya Abah sampai akhir hayatnya saya sangat mengikutinya dengan jelas. Terimakasih Abah namamu dikenang jasa mu abadi. Satwa khas dari Tatar Galuh Gunung Sawal Ciamis," pungkas Ilham.

Penerus Si Abah di Gunung Sawal

Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat (BBKSDA Jabar) mengungkap hasil ekspedisi Suaka Margasatwa Gunung Sawal selama 2 bulan. Hasilnya, dari ekspedisi yang dilakukan pada September sampai Oktober 2022, terpantau populasi macan tutul Jawa (Panthera pardus melas) sebanyak 5 ekor.

Terdiri dari 2 macan tutul jantan dewasa, 2 macan betina, dan 1 anak macan tutul. Hasil itu menunjukkan bahwa kondisi SM Gunung Sawal masih lestari. Adanya anak macan tutul menandakan satwa dilindungi itu berkembang biak dengan baik.

------

Artikel ini telah naik di detikJabar.



Simak Video "Video: Sungai Citanduy Meluap, Sejumlah Rumah di Ciamis Terendam Banjir"

(wsw/wsw)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork