Keluarga Ulas di Turki Berjalan Merangkak, Tidak Seperti Manusia Modern

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Keluarga Ulas di Turki Berjalan Merangkak, Tidak Seperti Manusia Modern

Weka Kanaka - detikTravel
Kamis, 31 Agu 2023 06:41 WIB
Keluarga Ulas di Turki, berjalan dengan cara merangkak.
Keluarga Ulas di Turki yang berjalan dengan cara merangkak dengan bantuan tangan. (BBC)
Jakarta -

Keluarga di Turki memiliki gerakan jalan yang aneh. Alih-alih berjalan dua kaki layaknya manusia, mereka berjalan dengan tangan.

Dilansir dari New York Post, Kamis (31/8/2023), keluarga Ulas pertama kali diangkat ke ruang publik lewat sebuah makalah ilmiah. Setelahnya, ada pula film dokumenter BBC di tahun 2006 berjudul 'The Family That Walks on All Fours'.

Professor Nicholas Humphrey, seorang psikolog evolusioner dari London School of Economics, menyebutkan bahwa dari 18 anak dalam keluarga ini, enam di antaranya terlahir berbeda dengan manusia modern umumnya, yakni dengan merangkak. Tetapi, salah satu dari enam anak tersebut telah meninggal dan menyisakan lima orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tidak pernah menyangka bahwa bahkan dalam fantasi ilmiah yang paling luar biasa sekalipun, manusia modern dapat kembali ke kondisi binatang," kata Humphrey dalam acara 60 Minutes Australia.

"Hal yang membedakan kami dengan hewan-hewan lain di dunia adalah fakta bahwa kami adalah spesies yang berjalan dengan dua kaki dan mengangkat kepala tinggi-tinggi di udara," dia menjelaskan dan menyinggung perbedaan tersebut.

ADVERTISEMENT

"Tentu saja, bahasa dan segala macam hal lainnya juga, tapi ini sangat penting bagi kita untuk merasakan bahwa kita berbeda dari yang lain di dunia hewan. Orang-orang ini melintasi batas itu," ia menambahkan.

Dalam film dokumenter tersebut, keluarga Ulas digambarkan sebagai 'mata rantai yang hilang antara manusia dan kera'. Selain itu, sebuah penelitian di Turki menunjukkan bahwa devolusi, atau kebalikan dari evolusi telah berjalan selama tiga juta tahun mungkin telah terjadi.

Namun, Humphrey mengecam teori tersebut dalam dokumen BBC. Ia menyebut hal itu sangat menghina dan tidak dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Film dokumenter ini juga menyebut pentingnya keluarga ini bagi kita semua dan mengklaim bahwa mereka "seharusnya tidak ada."

Sedangkan, para peneliti Universitas Liverpool menemukan bahwa anak-anak yang menjadi pusat penelitian tersebut memiliki kerangka yang lebih mirip dengan kera, dibanding manusia. Selain itu, mereka juga dikabarkan memiliki otak kecil yang mengecil. Sebuah kondisi yang biasanya tidak mempengaruhi kemampuan manusia untuk berjalan dengan dua kaki, demikian menurut Daily Star.

Namun begitu, ada perbedaan antara anak dari keluarga Ulas dengan kera. Kera biasanya berjalan menggunakan buku-buku jari, atau dengan cara mengepal. Sedangkan mereka dengan telapak tangan, yang lebih mirip cara berjalan seekor beruang.

"Saya pikir ada kemungkinan bahwa apa yang kita lihat di keluarga ini adalah sesuatu yang sesuai dengan masa ketika kita tidak berjalan seperti simpanse, tetapi merupakan langkah penting antara turun dari pohon dan menjadi berkaki dua," kata Humphrey.

Keluarga Ulas di Turki, berjalan dengan cara merangkak.Keluarga Ulas di Turki, berjalan dengan cara merangkak. (BBC)

Dia juga mencatat bahwa karena anak-anak belum tentu didorong untuk berdiri setelah usia 9 bulan, itu mungkin yang mempengaruhi perkembangan mereka.

Anak-anak tersebut diberikan fisioterapis serta peralatan yang digunakan untuk membantu mereka berjalan hanya dengan dua kaki. Hasilnya, terdapat peningkatan mobilitas yang signifikan pada saat Humphrey kembali ke Turki.




(wkn/fem)

Hide Ads