Bjarne, 8 tahun, menemukan koin kuno yang sangat langka ketika bermain di kotak pasir di sekolah. Diperkirakan koin perak itu lebih tua 1.800 tahun darinya.
Dilansir New York Post, Rabu (30/8/2023), Bjarne tidak membuang koin itu. Dia membawa pulang dan menunjukkan kepada keluarganya.
Orang tua Bjarne langsung menghubungi pihak berwenang di Bremen, Jerman. Oleh kepolisian, koin itu diserahkan kepada arkeolog dan diteliti lebih lanjut. Mereka memastikan bahwa koin itu adalah koin kuno, koin yang dicetak pada masa Kekaisaran Romawi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bjarne menemukan koin itu pada Agustus 2022. Barulah saat ini, koin itu diidentifikasi sebagai denarius atau koin perak Romawi yang dicetak pada masa pemerintahan Kaisar Marcus Aurelius Antoninus, yang berkuasa pada tahun 161 hingga 180 Masehi.
Koin yang penampakannya sangat usang tersebut memiliki berat 2,4 gram.
Seorang Arekolog, Uta Halle, memperkirakan koin ini dicetak selama masa kemerosotan koin. Tepatnya, ketika Kekaisaran Romawi mengurangi kandungan perak dalam mata uangnya sebagai akibat langsung dari inflasi.
Baca juga: Geger Penemuan Gambar Pizza di Romawi Kuno |
Halle juga menyebut penemuan itu sebagai sesuatu yang sangat istimewa. Sebab, koin itu merupakan salah satu dari beberapa kali penemuan dinar di Bremen.
Bremen, tidak seperti banyak daerah di Jerman, tidak pernah berada di bawah kekuasaan Romawi. Kota ini dihuni oleh suku Chauci, suku Jerman kuno yang sering berdagang dengan orang Romawi kuno. Hal ini pula yang dapat menjelaskan bagaimana koin tersebut akhirnya terkubur di dalam tanah, menurut The History Blog.
Setelah dipastikan sebagai koin kuno, koin itu tidak bisa disimpan oleh Bjarne. Karena menurut Undang-Undang Perlindungan Monumen Bremen, temuan semacam itu adalah milik negara.
Namun, para arkeolog negara bagian memujinya atas kejelian dan keingintahuannya. Sehingga, Bjarne kabarnya akan dihadiahi dua buku arkeologi.
Halle mengatakan bahwa ia berharap dinar tersebut akan dipajang di Museum Focke di Bremen, tempat ia mengepalai departemen prasejarah dan sejarah awal.
(wkn/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia