Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di Gunung Sumbing. Telah menghanguskan 240 lahan, kini api dipastikan padam.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonosobo, Bambang Trie mengatakan, kebakaran di Gunung Sumbing terjadi di petak 29-1 dan petak 29-2. Dari dua petak tersebut, 240,2 hektare lahan hangus terbakar.
Berdasarkan hasil pemantauan tim di sejumlah titik di Gunung Sumbing, titik api sudah tidak ditemukan. Mulai di Banyumudal, Kwadungan, Gunung Malang dan Lamuk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk perkembangan kebakaran di Gunung Sumbing, sudah tidak ditemukan titik api. Ini hasil pemantauan tim tadi malam di beberapa titik yang sebelumnya terlihat api," terangnya saat dihubungi detikJateng, Minggu (3/9/2023).
Ia menyebut luasan dampak kebakaran yang mulai diketahui terjadi pada Jumat (1/9/2023) petang yakni sekitar 240 hektare. Yakni berada di petak 29-I seluas 221,5 hektare dan petak 29-II seluas 18,7 hektare. Sebagian besar adalah rumput ilalang.
"Luas keseluruhan dampak kebakaran itu 240 hektare di petak 29-I dan 29-II. Sebagian besar yang terbakar itu rumput ilalang. Hanya ada sedikit tanaman milik Perhutani yang terbakar," kata dia.
Bambang juga memastikan kebakaran di Gunung Sumbing aman untuk permukiman warga. Mengingat titik api berada di ketinggian 2500 mdpl sampai 2900 mdpl.
"Kalau untuk pemukiman dengan titik api jauh. Titik api ini berada hampir di puncak Sumbing. Yakni berada di ketinggian 2500 mdpl sampai 2900 mdpl," ujarnya.
Saat ini, pihaknya masih menerjunkan ratusan personel yang terdiri dari BPBD, TNI/Polri, relawan dan warga setempat untuk melakukan penyisiran di lokasi kebakaran. Ini dilakukan untuk memastikan api tidak lagi muncul di Gunung Sumbing.
"Hari ini dilakukan penyisiran. Kami melibatkan ratusan personil dari berbagai elemen. Ada dari TNI/Polri, relawan, warga setempat dan juga BPBD," tambahnya.
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan