Kembali ke Awal, Negara India Mau Ubah Nama Jadi Bharat

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kembali ke Awal, Negara India Mau Ubah Nama Jadi Bharat

Putu Intan - detikTravel
Kamis, 07 Sep 2023 13:43 WIB
Taj Mahal, India
Ilustrasi negara India. Foto: Getty Images/iStockphoto/turtix
Jakarta -

Pemerintah India berencana mengganti nama negara itu menjadi Bharat. Nama Bharat telah digunakan masyarakat sebelum India dipakai untuk menyebut negara itu.

Diberitakan Media India, Economic Times yang mengutip Times Now, Perdana Menteri (PM) Narendra Modi kemungkinan akan membawa resolusi mengubah nama resmi India menjadi Bharat selama sidang khusus parlemen. Sidang itu berlangsung pada 18 - 22 September 2023.

Hal tersebut dikonfirmasi Pemimpin Kongres Jairam Ramesh. Sebenarnya, isu mengenai penggantian nama itu pertama kali muncul dalam undangan makan malam resmi G20. Saat itu, Presiden India mengirimkan nama atas nama Presiden Bharat, bukan Presiden India.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi beritanya memang benar," katanya pada Kamis (7/9/2023).

"Rashtrapati Bhawan telah mengirimkan undangan makan malam G20 pada tanggal 9 September atas nama 'Presiden Bharat', bukan 'Presiden India' yang biasa," ujarnya memuat nama Presiden, di laman X.

ADVERTISEMENT

Langkah perubahan nama ini mencerminkan upaya partai nasionalis Hindu yang kini berkuasa, untuk menyingkirkan nama-nama yang dianggap berasal dari era kolonial.

Sebenarnya, negara berpenduduk 1,4 miliar jiwa itu resmi dikenal dengan dua nama yakni India dan Bharat. Namun, nama pertama yang paling umum digunakan baik di dalam maupun luar negeri.

Nama Bharat berasal dari bahasa Sansekerta kuno yang juga berarti India dalam bahasa Hindi. Istilah ini berasal dari nama Sansekerta kuno untuk anak benua India - Bharata Varsha atau Bharata Khanda - yang disebutkan dalam teks-teks India kuno seperti Mahabharata dan Purana.

Dalam teks-teks ini, Bharat dikaitkan dengan seorang raja legendaris bernama Bharata, yang dikatakan sebagai nenek moyang Pandawa, tokoh sentral dalam Mahabharata.

Seiring waktu, Bharat menjadi identik dengan anak benua India dan telah digunakan sebagai nama negara India dalam berbagai bahasa India.

Nama Bharat yang lebih tua dan melekat di masyarakat India, dinilai lebih cocok digunakan. Hanya, perubahan India ke Bharat ini menimbulkan pro dan kontra.

Sejumlah pihak menilai, meskipun nama India berakar pada kolonialisme, nama itu memiliki relevansi historis, budaya dan geografis yang signifikan bagi masyarakat di anak benua India.

Nama tersebut dikenal luas dan diterima secara internasional, serta menyederhanakan komunikasi dan hubungan internasional, sehingga memudahkan negara tersebut untuk terlibat dengan komunitas global.

"Meskipun tidak ada keberatan konstitusional untuk menyebut India 'Bharat', yang merupakan salah satu dari dua nama resmi negara tersebut, saya berharap pemerintah tidak akan sebodoh itu untuk sepenuhnya membuang 'India', yang memiliki nilai merek yang tak terhitung banyaknya. berabad-abad," cuit anggota parlemen oposisi Shashi Tharoor.

Tharoor mengatakan masyarakat India harus "terus menggunakan kedua kata tersebut daripada melepaskan klaim kami atas sebuah nama yang memiliki sejarah, sebuah nama yang diakui di seluruh dunia".

Perselisihan mengenai India versus Bharat semakin memanas sejak partai-partai oposisi pada bulan Juli mengumumkan aliansi baru - yang disebut INDIA - untuk menggulingkan Modi dan mengalahkan partainya menjelang pemilu nasional pada tahun 2024. Akronim tersebut adalah singkatan dari Indian National Developmental Inclusive Alliance (Aliansi Inklusif Pembangunan Nasional India).

Sejak itu, beberapa pejabat di partai Modi menuntut agar negara tersebut disebut Bharat, bukan India.




(pin/pin)

Hide Ads