Insiden turis lokal diusir sekuriti hotel saat hendak berjemur di pantai disesalkan Kadispar Bali. Dia pun membela turis itu, karena pantai bukan bagian hotel!
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun mengaku prihatin atas kejadian yang dialami wisatawan lokal bernama Desilia Fu yang diduga diusir oleh sekuriti The Mulia, Mulia Resort & Villas-Nusa Dua dari Pantai Geger, Nusa Dua, Bali. Ia menegaskan Pantai Geger adalah area publik.
"Saya pertegas bahwa pantai adalah fasilitas umum dan bukan bagian dari hotel itu. Karena memang (pantai adalah area publik) jelas di regulasi," ucap Tjok, Kamis (7/9/2023).
Terkait dengan kejadian tersebut, Tjok mengatakan telah melakukan koordinasi dengan Ketua PHRI Badung I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya. Koordinasi dilakukan agar PHRI Badung dapat mengingatkan kembali anggotanya agar kejadian serupa tak terjadi lagi ke depannya.
"Saya juga sudah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Pariwisata Badung untuk mengingatkan. Sebenarnya tahun lalu sudah saya ingatkan, di samping fasilitasnya harus dijaga, sisi keamanan, kebersihan, kenyamanan, dan SOP-nya juga jelas," ungkap Tjok.
Tjok juga telah mengingatkan perihal akses ke pantai yang harus betul-betul dijaga dan terbuka bagi umum. Ia akan segera melakukan rapat dengan Satgas Tata Kelola Pariwisata Bali terkait kejadian di Pantai Geger, sekaligus membahas kejadian lainnya di Bali.
Disinggung soal adakah sanksi yang akan diberikan kepada Hotel Mulia, Tjok mengaku akan membahasnya dalam rapat tersebut.
Di sisi lain, Tjok menuturkan apabila ke depannya masyarakat mengalami hal serupa diimbau dapat langsung melaporkannya ke Dinas Pariwisata dan Satpol PP yang ada di kabupaten/kota lokasi kejadian.
"Sehingga dinas bisa melakukan langkah-langkah cepat di lokasi," kata Tjok. Tjok berharap ke depannya kejadian serupa tak terjadi lagi di Bali, sebab pantai merupakan tempat publik.
------
Artikel ini telah naik di detikBali.
Simak Video "Video Menag: 3 Tahun Terakhir, 10 Ribu Turis ke Masjid Istiqlal Setiap Hari"
(wsw/wsw)