Balita Diajak Mendaki Puncak Gunung Kerinci, Ortu Bohongi Petugas

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Balita Diajak Mendaki Puncak Gunung Kerinci, Ortu Bohongi Petugas

Dimas Sanjaya - detikTravel
Senin, 11 Sep 2023 11:09 WIB
Seorang balita diajak orang tuanya naik ke puncak Gunung Kerinci
Seorang balita diajak orang tuanya naik ke puncak Gunung Kerinci, padahal ijin hanya sampai Shelter 1. (Foto: Tangkapan layar video)
Kerinci -

Sebuah video balita tergopoh-gopoh saat mendaki puncak Gunung Kerinci viral di media sosial. Orang tuanya sempat membohongi petugas di pintu pendakian.

Dikutip dari detikSumbagsel, Senin (11/9/2023), tampak balita tersebut berjalan sambil dipegang orang tuanya. Karena diduga tak sanggup berjalan lagi di tanjakan curam, orang tuanya menggendong kembali anaknya.

Video itu diduga diambil di jalur menuju puncak Gunung Kerinci dengan ketinggian 3.805 mdpl. Dalam video juga terlihat, kondisi kawasan tersebut berkabut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Petugas R10 atau Pos Registrasi Pendakian Gunung Kerinci, Dudung membenarkan adanya video tersebut. Ia mengatakan pendakian tersebut terjadi sekitar bulan Agustus 2023.

Yang menjadi masalah, kedua orang tua balita itu telah membohongi petugas registrasi di R10. Merekameminta ijin pendakian hanya sampai Shelter 1. Artinya, mereka tidak akan mengajak anaknya ke puncak gunung berapi tertinggi di Indonesia itu.

ADVERTISEMENT

"Saat itu ada kedua orang tuanya datang ke pos jaga izin melapor mendaki dan akan sampai batas Shelter 1, lalu pulang," kata Dudung kepada detikSumbagsel, Minggu (10/9).

Ia mengatakan berdasarkan SOP pendakian hal itu dilarang apabila tidak di dampingi oleh guide/porter dan terutama kedua orang tua. Untuk kasus ini, kedua orang tua sudah membuat surat pernyataan yang dibubuhi materai semua yang terjadi di dalam melakukan kegiatan pendakian di luar tanggung jawab pihak pos.

"Semua sudah dijelaskan waktu kedua orang tuanya di pos, kalau hanya sekedar melakukan kegiatan pendakian sampai titik aman pertama di bawah Shelter 1 (2.400 mdpl) itu bisa dilakukan anak di bawah umur bukan untuk summit," kata dia.

Namun, kata Dudung, saat sore hari yang seharusnya orang tua dan anak itu turun. Mereka malah melanjutkan perjalanan hingga ke Shelter 2 dan 3 serta summit ke puncak.

"Di sore harinya mereka nggak turun dan terupdate 2 hari selanjutnya mereka beserta guide, porter dan kedua orang tuanya turun dari gunung dan menyatakan habis summit dalam keadaan selamat sehat semua," ujar Dudung.




(fem/fem)

Hide Ads