Santer kabar bahwa hotel milik mega bintang sepak bola Cristiano Ronaldo di Maroko menjadi tempat pengungsian pasca gempa. Namun, hal ini ditepis pihak manajemen.
Maroko diguncang gempa dahsyat pada Jumat (8/9/2023). Gempa tersebut menewaskan sekitar 2 ribu orang dan membuat banyak penduduk mesti mengungsi. Di tengah bencana tersebut, banyak surat kabar memberitakan bahwa Pestana CR7 Marrakech di Maroko, yang merupakan milik Cristiano Ronaldo, jadi tempat pengungsian. Banyak pihak mengapresiasi terhadap hal itu.
Tetapi, melalui Ynetnews.com, manajer operasional hotel justru terkejut dengan pemberitaan tersebut, terutama saat diberitakan oleh surat kabar Spanyol Marca.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak manajer hotel berpendapat, ada kemungkinan seseorang melihat para tunawisma di jalan di luar hotel, yang merupakan bagian dari kompleks hotel, atau ada juga yang duduk di sekitar lobi.
"Kami telah menerima banyak permintaan untuk menampung orang-orang karena hotel tidak terpengaruh oleh gempa bumi. Banyak tamu yang datang dalam beberapa hari terakhir, tetapi tidak akurat untuk mengatakan bahwa kami menampung pengungsi dan korban," ujar jaringan hotel dalam sebuah tanggapan resmi kepada Ynetnews.com.
Diduga pemberitaan tersebut sebagian besar didasarkan pada wawancara dengan seorang turis Spanyol. Turis tersebut memberi pendapat bahwa semua hotel menjadi tempat mengungsi kepada media lokal. Turis tersebut juga bercerita bahwa ia berhasil mendapatkan kamar di hotel milik Cristiano Ronaldo.
Namun, seperti yang telah disebutkan, hotel Ronaldo mengklarifikasi bahwa hotel tersebut bukanlah tempat penampungan bagi para pengungsi.
Hotel di Marrakesh ini merupakan bagian dari jaringan hotel Cristiano Ronaldo, yang dinamai sesuai namanya - Pestana CR7. Ronaldo juga memiliki hotel lain di Lisbon, Madrid, Barcelona dan New York.
Tercatat gempa berkekuatan Magnitudo 6,8 yang mengguncang Maroko telah menewaskan 2.122 orang dan ribuan orang lainnya luka-luka. Para korban yang selamat pun tengah berjuang mencari makanan, air, serta tempat perlindungan.
Dilansir Reuters, Senin (11/9/2023), sampai saat ini upaya pencarian korban hilang masih berlanjut di desa terpencil yang terdampak gempa. Gempa ini tercatat sebagai yang paling mematikan dalam enam dekade terakhir di negara tersebut.
(wkn/wsw)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Menpar Widiyanti Disentil soal Pacu Jalur, Dinilai Tak Peka Momentum Untungkan RI
Status Global Geopark Danau Toba di Ujung Tanduk