Ajang sport tourism BOB Forest Run 2023 digelar oleh Badan Otorita Borobudur (BOB). Lomba lari membelah bukit Menoreh itu diikuti ratusan pelari dari 14 negara.
Mereka saling beradu cepat berlari membelah hutan di Perbukitan Menoreh untuk berkompetisi, sembari menikmati keindahan alam yang ada di destinasi tersebut.
Baca juga: Aligator Terpanjang dalam Sejarah Ditangkap |
BOB Forest Run 2023 tersebut mengambil titik start dan finish di area Borobudur Highland, Desa Sedayu, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah pada Sabtu (9/9/2023) akhir pekan lalu. Total sebanyak 409 peserta mengikuti kejuaraan yang terbagi dalam dua kategori jarak yaitu 7K dan 10K.
Ratusan pelari tersebut berhasil menyelesaikan tantangan rute trail running dengan membelah hutan di Perbukitan Menoreh. Trek yang menanjak kemudian disambut turunan serta kelokan-kelokan ekstrem menjadikan event ini mempunyai karakter yang berbeda dengan event lari lintas alam lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peserta juga bisa menikmati keindahan alam pedesaan serta air terjun. Tak hanya dari Indonesia, pelari dari 13 negara lain yakni Jerman, Timor Leste, Belarus, Bulgaria, Colombia, Yaman, Belanda, Perancis, Inggris, Kanada, Amerika, Jepang dan negara tetangga Malaysia juga ikut memeriahkan acara itu.
"Peserta yang hadir ada dari perwakilan negara sahabat. Dengan promosi yang baik nantinya akan meningkatkan kepesertaan BOBO Forest Run di tahun yang akan datang," kata Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Hariyanto dalam keterangannya, Senin (11/9/2023).
![]() |
"Tercatat 430-an yang mendaftar tetapi ada 409 yang hadir, ini luar biasa untuk sebuah event yang dilaksanakan di luar daerah jauh dari pusat kota. Ada keunikan tersendiri, ini juga mendorong peran penguatan Badan Otorita Borobudur untuk memperluas penguatan berbagai destinasi khususnya destinasi berbasis alam dan budaya atau kearifan lokalnya dan ini bertepatan dengan Hari Olahraga Nasional," sambungnya.
Hariyanto menambahkan bahwa event lomba lari tersebut merupakan bentuk peran penting dadi BOB dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif. Pihaknya menjamin ke depannya kegiatan serupa akan dilaksanakan secara kontinyu dan lebih baik lagi.
"Melalui event ini, bukan hanya dikenal oleh wisatawan nusantara dan mancanegara tetapi juga memastikan eksistensi peran Badan Otorita Borobudur bagi kontribusinya dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif secara nasional. Kita akan garansi kegiatan ini akan kita selenggarakan secara kontinyu," imbuhnya.
![]() |
Dengan adanya BOB Forest Run 2023, masyarakat sekitar juga dapat mempromosikan kepada halayak luas dengan produk UMKM yang ada. Zona otorita yang dijadikan trek lari ini juga sedang dikembangkan untuk menjadi kawasan pariwisata terpadu dengan konsep culture and adventure eco-tourism karena letaknya yang sangat strategis.
Direktur Utama Badan Otorita Borobudur, Agustin Peranginangin menuturkan, untuk terus mengembangkan wilayah otoritatif, BOB bekerjasama dengan stakeholder lain akan terus membangun infrastruktur yang memadai. Pihaknya menggandeng Kementerian PUPR guna membangun akses jalan.
"Akses di tahun 2023 nanti untuk tahap awal akan ditingkatkan kapasitas jalan Plono-Nglinggo, kemudian jembatan ke zona otorita dan ada jalan utama di dalam kawasan, ini sudah masuk di program Kementerian PUPR karena memang Kemenparekraf itu kan kepariwisataannya sedangkan infrastrukturnya kita didukung oleh lembaga lain," tutur Agustin Peranginangin.
Segala proses yang berjalan saat ini diharapkan mendapatkan dukungan dari masyarakat karena masyarakat juga akan mendaptkan keuntungan. Dengan adanya pengembangan infrastruktur serta promosi yang baik, event BOB Forest Run ke depan juga diharapkan akan semakin menarik peserta lain untuk bergabung.
"Kami harapkan masyarakat mendukung, begitu insfrastruktur dibangun yang pertama kali berkembang justru industri masyarakat. Tahun depan kita harapkan bisa 1.000 peserta BOB Forest Run minimal," lanjutnya.
Pertumbuhan sport tourism seperti lari lintas alam menjadi salah satu hal yang diminati wisatawan asing saat ini lantaran lokasi yang sangat alami menjadikan suatu pengalaman baru bagi peserta.
Salah satu peserta asal Kanada, Asme (25) mengaku sangat senang bisa berpartisipasi dalam ajang lomba lari tersebut. Ia pun kagum dengan keindahan alam yang ada terlebih belum pernah mengikuti kompetisi serupa sebelumnya.
"Ini sangat keren dan semuanya menyambut saya dengan hangat. Saya juga senang berlari di Kanada tapi belum pernah lari yang seperti ini, sesuatu yang baru untuk saya, alam yang cantik. Ini saya ikut yang 7K dan mendapatkan medali," ucapnya.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol