Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno geram pelaku pembakaran Gunung Bromo. Ia menyebut bahwa traveler dan pemangku mulai lupa dengan aspek safety di CHSE adalah cleanliness (kebersihan), health (kesehatan), safety (keamanan), dan environment sustainability.
Pertama-tama, ia mengaku prihatin akan kebakaran yang melanda Gunung Bromo. Diketahui bahwa saat ini sudah menginjak hari ke-6 kebakaran di sana.
"Kami sangat sangat prihatin. Selain prihatin kami juga geram juga. Karena kita begitu sulitnya menjaga alam kita dan kita betul-betul sedang mengedepankan pariwisata yang berkelanjutan," kata Sandiaga dalam temu wartawan, Senin (11/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi karena mungkin niatnya itu membuat konten yang menarik. Tapi tidak dipikirkan dampak yang sangat luar biasa karena kecerobohannya," ujar dia.
Sandiaga menginginkan kejadian kebakaran itu hanya terjadi sekali ini saja. Karena, sanksi hukum yang tegas telah menunggu para pelanggar.
"Jadi ini sangat kita sayangkan dan kita pastikan untuk tidak terulang lagi. Tentunya selain sanksi hukum pidana juga ada sanksi lainnya," tegas dia.
Pemerintah mengajak masyarakat untuk selalu menyosialisasikan kepada seluruh traveler, bukan hanya wedding organizer tapi juga konten kreatif dalam membuat suatu konten untuk memastikan bahwa aspek CHSE/(Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability)-nya terjaga. Karena, aturan itu sudah ada panduan SNI-nya.
"Jadi kami akan mengacu kepada standar itu dalam menyelenggarakan kegiatan pariwisata dan ekonomi kreatif. Tentunya secara spesifik kami akan pastikan bahwa seluruh yang berkaitan dengan CHSE ini dipatuhi oleh para pelaku industri," tegas dia.
Selanjutnya, Kemenparekraf akan melakukan review akan kejadian yang berlangsung. Karena, pihaknya sangat menyayangkan kejadian itu.
"Ini sangat kita sayangkan. Dan, tragedi di Padang Sabana Gunung Bromo, kami tentunya mencatat bahwa di area Taman Nasional Bromo Tengger Semeru kami berkoordinasi dengan Polsek Sukapura dan masyarakat untuk melakukan pemadaman," kata dia.
"Pihak WO setelah diamankan dan tentunya akan diproses secara hukum. Tapi sekali lagi ini ada di dalam lingkup TNBTS, jadi harus ada peraturan peraturan yang sudah ditetapkan itu untuk diterapkan," ujar dia.
Baca juga: Viral Tornado Api di Tengah Kebakaran Bromo |
Terakhir, Sandiaga mengajak semua pihak untuk jangan pernah bosan untuk melaksanakan aturan tersebut. Karena ia menganggap bahwa traveler sudah lupa dengan CHSE.
"Termasuk juga mengenai para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif agar standardisasi CHSE ini mungkin sudah mulai agak lupa ya. Karena kemarin hanya dari health-nya saja yang digarisbawahi tapi dari safety-nya banyak yang terlupa. Ada kejadian juga di Bali kejadian di beberapa tempat yang berakibat korban jiwa," katanya.
"Jadi ini saya harapkan bisa segera dimitigasi dan tidak terulang kembali. Itu tangkapan kami dan kami akan berkoordinasi agar tindakan tegas sehingga ada efek jera bagi para pelaku yang secara sengaja melanggar aturan tersebut," tegas Sandiaga.
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda