Ada kampung unik bernuansa Bali di tengah Kota Bekasi. Berbeda dengan kampung pada umumnya, karena ornamen dan berbagai corak khas Pulau Dewata dihadirkan di sini.
Kampung itu dijuluki sebagai Kampung Bali. Dulu kampung ini merupakan kampung biasa seperti kampung pada umumnya.
Semua berawal dari tiga orang Bali yang bermukim di area tersebut sejak sekitar tahun 1986. Dari hanya tiga orang saja, sekarang terdapat 20 keluarga atau sekitar 98 warga yang berasal atau keturunan Bali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meningkatnya pemukim asal Bali tersebut adalah berkat usaha penduduk awal yang mengajak para kerabat untuk bermukim bersama. Selain itu, murahnya tanah di lokasi tersebut membuat banyak warga Bali berbondong-bondong ke sini.
"Karena dulu tanah ini itu nyicil, Mas. Jadi boleh diangsur per 3 bulan sekali. Kalau punya uang, bayar. Punya Punya uang, bayar. Bapak-bapak ini ngajakin, di sini ada tanah yang dikreditkan," ujar ketua RT Kampung Bali, Puji Lestari, saat ditemui detikTravel, Sabtu (9/9/2023).
Sedangkan penyebutan Kampung Bali bukan hadir secara tiba-tiba, melainkan sudah ada sejak lama. Bahkan awalnya ditenarkan oleh para tukang becak sekitar, yang melabeli kampung itu dengan imbuhan Bali, karena banyaknya orang Bali yang bermukim di kawasan tersebut.
"Jadi setiap habis bepergian, habis bekerja, selalu kesininya tuh becak transportasinya. Jadi kalau bilang ke abang becak 'Bang Jalan Merpati', 'Merpati mana? Merpati Ujung. Oh, yang banyak orang balinya itu ya, bilangnya Merpati Bali aja gitu'. Akhirnya tahun 90-an itu terjadilah nama Merpati Bali," Puji menjelaskan.
![]() |
Salah satu penyebab kawasan ini disebut sebagai Kampung Bali adalah karena banyaknya ornamen dan corak khas Bali. Awalnya, seorang warga sekaligus dosen I Ketut Budiasa yang mengawali tren membuat gapura khas Pulau Dewata di rumahnya.
"Yang mengawali sekali yang coraknya ada pagar Bali, ini ya saya sendiri. Nah, yang lainnya belum ada, walaupun orang Bali, tapi mereka belum punya ciri khas Bali," kata dia.
Baca juga: Serasa di Bali, Padahal Ini Cuma di Bekasi |
Ia menyebut telah membangun gapura dan ornamen khas Bali di rumahnya sejak sekitar tahun 1992. Lalu seiring berjalannya waktu, orang-orang Bali maupun non Bali yang bermukim di kawasan tersebut juga mengikutinya.
"Yang lain udah lama sih, cuma ya beriring dengan waktu. Pelan-pelan mereka punya rumah ya diisi coretan Bali gitu, walaupun tidak full. Kaya Ibu RT itu kan, mereka bukan orang Bali. Tapi mereka kan melihat seninya, bukan melihat agamanya, agama kan hak asasi," ujar dia.
Kampung Bali ini telah viral dan didatangi banyak orang, termasuk mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Namun uniknya, viralnya Kampung Bali berawal dari kompetisi ketahanan pangan yang dijalankan saat pandemi Covid-19 melanda, tepatnya tahun 2019.
"Pak Budi itu ada budi daya lele dan pada saat itu ada juga hidroponik kampung bayam, sawi. Saat itu akhirnya tim penilai kesini dan kemudian melihat ornamen di kampung ini, beralih penilaiannya. Karena pada saat itu juga sedang viral-viralnya selfie wisata kampung," ujar Puji.
Akhirnya kampung tersebut pun disarankan untuk didaftarkan menjadi destinasi wisata oleh penilai. Namun, keraguan muncul dari Puji, karena ia menilai kampung tersebut lokasinya cukup terpencil. Tetapi keraguan Puji akhirnya terjawab dengan viralnya Kampung Bali.
Selain ornamen khas Bali yang menjadi identitas. Tempat ini juga memiliki sanggar tari Bali Nyalian Mas dan juga pengrajin relief dan ornamen Bali. Di sini juga traveler bisa menemukan makanan khas Bali seperti sate lilit maupun ayam betutu.
Kampung Bali sekarang juga aktif memamerkan kulturnya pada pagelaran atau event daerah. Yang terbaru, mereka ikut serta dalam Karnaval Pesona Nusantara Bekasi Keren yang diadakan pada Agustus lalu. Mereka menampilkan ogoh-ogoh serta kesenian khas Bali.
Kampung Bali terletak di Jalan Merpati Bali, RT 11/RW 09, Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Baca juga: Bekasi Rasa Canggu, di Sini Tempatnya! |
(wkn/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol