Viral Turis Ganti Baju Melukat Direkam, Dispar Bali Membantah

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Viral Turis Ganti Baju Melukat Direkam, Dispar Bali Membantah

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Selasa, 12 Sep 2023 10:05 WIB
Wisatawan mancanegara berbaur dengan umat Hindu yang melakukan ritual melukat atau pembersihan diri pada hari Banyu Pinaruh di Pura Tirta Empul, Tampaksiring, Gianyar, Bali, Minggu (21/5/2023). Ritual tersebut digelar setiap enam bulan sekali yakni sehari setelah Hari Raya Saraswati oleh umat Hindu untuk menyucikan dan membersihkan diri serta pikiran secara spiritual dengan melakukan ritual pembersihan diri di laut maupun sumber mata air suci lainnya. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/YU
Melukat di Pura Tirta Empul (Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo)
Jakarta -

Sebuah video curahan hati traveler yang direkam oleh pemandu wisata saat ganti baju ketika melukat di Bali viral. Dinas Pariwisata (Dispar) Bali membantahnya.

Keamanan turis ganti baju di tempat melukat Pura Tirta Empul tercoreng. Kejadian viral itu dialami oleh salah satu traveler.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno merespons video itu. Dia marah besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi kalau ada orang ganti pakaian dan divideoin ini nggak bener menurut saya. Saya di rumah atau di kantor kalau orang lagi ganti pakaian ya jangan divideoin," kata Sandiaga dalam temu wartawan, Senin (11/9/2023).

"Itu super ngawur. Kalau dia sudah mengikuti semua ketentuan dalam tradisi melukat kemudian masuk ke toilet ganti baju ya harus ada privasi. harusnya yang mengambil gambar harus mendapatkan sanksi," dia menambahkan.

ADVERTISEMENT
Wisatawan mancanegara berbaur dengan umat Hindu yang melakukan ritual melukat atau pembersihan diri pada hari Banyu Pinaruh di Pura Tirta Empul, Tampaksiring, Gianyar, Bali, Minggu (21/5/2023). Ritual tersebut digelar setiap enam bulan sekali yakni sehari setelah Hari Raya Saraswati oleh umat Hindu untuk menyucikan dan membersihkan diri serta pikiran secara spiritual dengan melakukan ritual pembersihan diri di laut maupun sumber mata air suci lainnya. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/YUWisatawan mancanegara berbaur dengan umat Hindu yang melakukan ritual melukat atau pembersihan diri pada hari Banyu Pinaruh di Pura Tirta Empul, Tampaksiring, Gianyar, Bali, Minggu (21/5) (Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo)

Dalam kesempatan yang sama, Ketut Yadnya dari Dispar Bali menegaskan bahwa sudah memiliki petugas yang selalu siaga di lokasi wisata. Mereka akan menangani keluhan traveler saat berlibur.

"Di Bali kami sudah ada satgas kami selalu mengimbau kepada setiap masyarakat yang menemukan kejanggalan atau pelanggaran agar segera melapor. Itu akan ditindak sangat cepat," kata dia.

"Kalau itu benar saya yakin akan ditindak tegas. Kalau itu benar," dia menambahkan.

Ruang ganti sudah tersembunyi

Menurut Ketut, tempat melukat dan ganti baju di Pura Tirta Empul Tampaksiring memiliki aturan yang sangat ketat. Karena, semua yang melukat diwajibkan untuk berbusana sopan sesuai adat Bali.

"Karena melukat itu ada proses sembahyang ke pura dan selanjutnya. Kemudian untuk tempat ganti pakaian, di Tampaksiring itu memang ada. Cuma memang tidak seperti yang kita lihat di hotel-hotel atau changing room di kolam renang, tidak seperti itu," kata dia.

"Karena kondisi di sana memang tradisional sekali. Tapi tempat ganti pakaian cukup tersembunyi dan setahu saya tidak ada CCTV di depannya," dia menambahkan.

"Kalau mereka bilang diambil dari CCTV tapi di sana itu nggak ada. Yang saya tahu. Tapi tetap akan kita tindaklanjuti, satgas ke Polda Bali dan akan ditelusuri lalu ditindak tegas," kata dia.

Ia kemudian menyayangkan perilaku traveler saat ini yang cenderung memviralkan kejadian daripada melaporkannya ke pihak berwajib. Karena, menurut dia, polisi akan bergerak bila ada aduan.

"Banyak hal di masyarakat itu mereka lebih baik memviralkan di media sosial dari pada melaporkan ke petugas. Itu delik aduan kalau di polisi tidak ada aduan maka mereka tidak bisa mengambil tindakan," kata dia.

"Jadi kami harap yang bersangkutan melapor dengan bukti-bukti yang jelas," ujar Ketut.




(msl/fem)

Hide Ads