Venesia Oh Venesia, Kasur Untuk Turis Lebih Banyak Dibandingkan Warga

bonauli - detikTravel
Rabu, 13 Sep 2023 07:37 WIB
Ilustrasi kamar hotel (Getty Images/iStockphoto/Stefan Stanisavljevic)
Venesia -

Kota Kanal Venesia dikritik tajam oleh UNESCO. Situs sejarah ini sudah terancam tenggelam karena kelebihan turis., sampai-sampai jumlah warganya kalah jauh.

Dilansir dari BBC pada Rabu (12/9/2023), Venesia baru saja menyetujui kebijakan tiket harian untuk turis dan diterapkan mulai 2024. Tiket harian itu diberi harga 5 euro atau sekitar Rp 82 ribu per orang.

Harga tiket ini menuai pro dan kontra dari turis. Ada yang bilang murah, tapi tak sedikit yang bilang mahal.

Langkah-langkah lain juga dilakukan oleh kelompok asosiasi warga Acio dan Venesia. Asosiasi ini sampai melakukan penelitian untuk memantau jumlah tempat tidur untuk turis dan dibandingkan dengan penduduk kota.

Melalui data terkini, tempat tidur untuk wisatawan ternyata punya jumlah yang lebih banyak dibandingkan warga. Kasur untuk turis berjumlah 49.693 sedangkan warga hanya memiliki 49.308 kasur saja.

Maria Fiano, seorang guru yang ikut menjalankan Asosiasi Ocio terkejut dengan data ini. Studi ini dimulai pada bulan April.

"Hanya dalam waktu 5 bulan, jumlah tempat tidur wisatawan bertambah 1.000 unit," kata Fiano.

Fiano juga mengatakan bahwa ada banyak bekas gedung pemerintah, seperti Kamar Dagang, telah berubah jadi hotel.

"Ini adalah situasi yang dramatis, karena menandai transformasi dari kota menjadi non-kota yang dihuni oleh pengunjung sementara," ujar dia.

Ia percaya bahwa untuk mengatasi masalah ini, pemerintah harus membatasi sewa akomodasi bagi turis. Namun ia tidak yakin dengan keberhasilan tiket harian turis.

Saat ini, semakin banyak penduduk Venesia yang memilih untuk pergi dari sana. Kebalikannya, pelajar banyak yang merantau ke Venesia.

Meski bukan warga lokal, namun mahasiswa juga ikut menderita akibat pariwisata massal yang melanda Venesia. Valentini Rizzi, seorang mahasiswa PhD di Luav University, telah tinggal di Venesia selama lima tahun.

Dia berkata bahwa banyak penyewaan properti yang lebih mengutamakan turis dibandingkan mahasiswa.

"Saya mengenal pelajar yang harus meninggalkan akomodasi mereka apda bulan Mei dan Juni, karena pemilik rumah ingin menyewakan rumah tersebut untuk turis selama musim panas. Mereka dapat kembali di bulan Oktober. Itu adalah kesepakan mereka," ujarnya.

Pilih kasih antara turis dan mahasiswa mulai menjamur di Venesia. Beruntung, Rizzi mendapatkan tuan tanah yang baik hati, sehingga ia bisa mendapat kontrak panjang tanpa harus 'menghilang' saat musim liburan tiba.



Simak Video "Video: Kala 'Jeff Bezos' Mejeng di Toilet Jadi Tontonan di Venesia"

(bnl/fem)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork