Gempa Maroko begitu dahsyat dan menelan banyak korban. Namun, ada satu desa di Maroko yang berhasil selamat dari gempa itu gara-gara sebuah pesta pernikahan. Bagaimana kisahnya?
Sebuah acara pesta pernikahan di Maroko berhasil menyelamatkan hampir seluruh penduduk desa saat gempa mematikan berskala 6,8 magnitudo yang menghantam Maroko, Jumat (8/9).
Rupanya, para penduduk desa selamat karena ketika gempa menghantam, mereka tengah menikmati pertunjukan musik outdoor pada acara pesta pernikahan calon mempelai wanita bernama Habiba Ajdir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya ada satu orang di desa Ighil Ntalghoumt, desa dimana calon mempelai wanita itu tinggal, yang terluka pada malam itu akibat gempa.
Satu-satunya korban gempa di desa itu adalah seorang anak laki-laki berusia delapan tahun. Bocah tersebut terluka ketika sebuah batu jatuh menimpa kepalanya.
Hampir semua penduduk di desa itu memang selamat dari gempa Maroko, namun rumah mereka hancur dihantam gempa.
Ayah Habiba, Mohamed Adjir, mengatakan bahwa setidaknya ada lebih dari 600 orang di pesta itu. Sebuah tenda besar, yang semula disiapkan untuk acara pernikahan, kini digunakan sebagai tempat berlindung bagi penduduk desa yang rumahnya hancur.
"Kami sekarang tinggal dan tidur di luar dalam cuaca dingin bersama keluarga kami. Kami berharap para pejabat dan pihak berwenang menyelamatkan kami dengan apa pun yang mereka temukan. Baik itu selimut, makanan, atau apa pun yang mereka temukan," ungkapnya.
Pesta tersebut merupakan perayaan adat pranikah yang diadakan oleh keluarga mempelai wanita sebelum keesokan harinya sang mempelai berangkat ke rumah mempelai pria, Mohammed Boudad, di Desa Kettou.
Saat ini, Desa Ighil Ntalghoumt lumpuh. Jalan-jalan rusak dan sinyal komunikasi terputus. Masyarakat desa kini berbagi persediaan yang terbatas, sambil berharap ada bantuan datang menjelang cuaca dingin yang diperkirakan terjadi akhir pekan ini.
-----
Artikel ini telah tayang di CNBC Indonesia.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!