Efek Panjang Kebakaran Bromo Bisa Bikin Pelaku Wisata Gulung Tikar

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Efek Panjang Kebakaran Bromo Bisa Bikin Pelaku Wisata Gulung Tikar

M Rofiq - detikTravel
Kamis, 14 Sep 2023 16:35 WIB
jip
Foto: Mobil jip Bromo (Wahyu/detikTravel)
Probolinggo -

Kebakaran Bromo bisa berefek panjang bagi para pelaku usaha pariwisata. Mereka terancam gulung tikar!

Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) berdampak panjang bagi pelaku wisata. Penutupan kunjungan dari 4 wilayah menuju Bromo membuat lumpuhnya aktivitas pelaku wisata di sana.

Suasana jalanan menuju Gunung Bromo sudah tidak seperti biasanya. Selain banyaknya jip pengantar wisawatan parkir, suasana sepi juga terlihat di tempat penginapan hotel dan juga warung milik warga sekitar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kerugian ditutupnya pintu 4 wilayah di Probolinggo, Pasuruan, Malang, dan Lumajang membuat pelaku wisata mengalami kerugian besar. Terlebih, saat ini sudah hari ke-8 kunjungan wisatawan ke Gunung Bromo dilarang karena proses pemadaman dan pembasahan.

"Sejak ada pemberitahuan penutupan dari 4 pintu, banyak kendaraan (jip) nganggur, kalau ditanya kerugian ya mencapai puluhan juta. Ya semoga ulah pengunjung seperti itu tidak terulang lagi, karena kita juga kena dampak," kata salah satu sopir jip, Supriyanto, Rabu (13/9/2023).

ADVERTISEMENT

Mohammad Zainul Ulum, salah satu petugas Hotel Permai di Kecamatan Sukapura, mengatakan meski kunjungan wisatawan hanya dibatasi cuma ke Seruni Point dan Bukit Wetangan, namun tetap saja berdampak kepada jumlah wisatawan yang singgah atau menginap.

"Tak satupun wisawatan menginap ke hotel, jangankan menginap di hotel, singgah ke warung kecil hanya untuk sekadar menghilangkan penat atau dahaga di warung pinggir jalan itu sudah tidak ada lagi, tidak seperti dulu. Kasihan," tutur Zainul.

Zainul meyakini jika kebakaran Bromo masih belum bisa atau cepat diselesaikan, bukan hanya kerugian saja yang akan dialami pelaku wisata seperti sewa jasa jip, warung-warung klontong, atau penyedia penginapan.

"Bisa-bisa gulung tikar pelaku wisata di sekitar sini," pungkasnya.


------

Artikel ini telah naik di detikJatim.




(wsw/wsw)

Hide Ads