Sebuah cuplikan video memperlihatkan retakan di tebing bagian bawah Pura Uluwatu. Kondisi itu tentu memprihatinkan setelah hal serupa juga menimpa struktur tebing di Tanah Lot.
Pengelola Daya Tarik Wisata (DTW) Uluwatu I Wayan Mosin Arjana mengatakan kapasitas pemedek atau umat Hindu yang beribadah di Pura Luhur Uluwatu, Badung, Bali, akan dikurangi dari 50 menjadi 25 orang. Kebijakan itu diterapkan karena retaknya tebing di bawah pura.
"Cuma akan dibatasi (kapasitas pura), kalau biasanya 50 orang, sekarang harus setengahnya. Supaya nggak terlalu berat," kata Mosin Arjana kepada detikBali, Jumat (15/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Mosin, retakan tebing tersebut sudah ada sejak puluhan tahun lalu. Selama itu, tidak ada kejadian apapun baik dari kegiatan wisata dan peribadatan di Pura Luhur Ulu Watu.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung, Mosin melanjutkan, baru mengecek keretakan tebing tersebut pada Rabu lalu (13/9).
Sebelumnya, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menunjuk tim teknis untuk menangani keretakan tebing di Uluwatu. Penanganan keretakan itu sendiri diperkirakan akan menelan biaya miliaran rupiah.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Badung Ida Bagus Surya Suamba akan memindai kontur tebing di Uluwatu. Pemindaian dilakukan untuk memastikan kondisi tebing.
Baca artikel selengkapnya detikBali
(msl/msl)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum