Tanah Lot Bali Retak di 10 Titik, Ada Pembatasan Kunjungan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tanah Lot Bali Retak di 10 Titik, Ada Pembatasan Kunjungan

Chairul Amri Simabur - detikTravel
Selasa, 18 Jul 2023 11:31 WIB
Wisatawan menikmati suasana pantai saat berkunjung di objek wisata Tanah Lot, Tabanan, Bali, Minggu (23/4/2023). Pengelola Daya Tarik Wisata (DTW) Tanah Lot mencatat jumlah kunjungan wisatawan saat hari libur Idul Fitri 1444 H pada Sabtu (22/4) sebanyak 9.202 orang, angka tersebut meningkat dibandingkan jumlah kunjungan pada hari-hari biasa yang rata-rata 2.000 orang. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/nym.
Tanah Lot Bali (Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo)
Jakarta -

Tanah Lot Bali yang ikonik mengalami keretakan di struktur tebingnya. Pengunjung yang ke sana pun dibatasi akibat degradasi itu.

Pangempon dan Manajemen Daya Tarik Wisata (DTW) Pura Luhur Tanah Lot, Tabanan, Bali, membatasi akses pengunjung ke Pura Batu Bolong. Pembatasan itu dilakukan menyusul keretakan pada tebing yang menjadi lokasi keberadaan Pura Batu Bolong di sebelah barat Pura Luhur Tanah Lot. Total, ada 10 titik keretakan.

"Kami akan pasang pembatas agar wisatawan hanya bisa beraktivitas di jaba (luar) pura," jelas Manajer DTW Tanah Lot I Wayan Sudiana, Senin (17/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan posisi keretakan pada tebing berada di sekitar akses menuju Pura Batu Bolong. Tebing tersebut berlubang atau bolong pada bagian tengahnya. Karena itulah pura yang ada di atasnya disebut Pura Batu Bolong.

Sudiana menyebut Balai Wilayah Sungai Nasional (BWS) Bali Penida sudah memeriksa keretakan pada tebing. Hasilnya, ditemukan ada sekitar sepuluh titik keretakan.

ADVERTISEMENT

Sejatinya, keretakan pada tebing di Pura Batu Bolong telah diketahui sejak empat tahun lalu. Keretakan terpanjang memiliki ukuran 20 meter.

Sejak itu, pangempon dan pengelola melakukan perbaikan sementara dengan menambalnya menggunakan pasir dan batu padas.

Hanya saja, keretakan tersebut belakangan dirasa kian mengkhawatirkan dan rentan terjadi longsor.

"Saat ini kami juga sudah buatkan pagar dari besi dan dari kayu untuk mengamankan wilayah yang retak," jelasnya.

Saat pelaksanaan upacara piodalan nanti, lanjut Sudiana, pihaknya juga akan membatasi pemedek atau umat yang hendak melakukan persembahyangan.

Baca artikel selengkapnya di detikBali




(msl/msl)

Hide Ads