Ada sederet kasus pendaki yang kehilangan nyawa saat mendaki Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB). Berdasarkan rangkuman detikBali, ada enam pendaki yang meninggal.
Siapa saja dan apa penyebab para pendaki meninggal dunia?
Simak rangkumannya yang dikutip dari berbagai sumber berikut ini.
• Pria Asal Lombok Timur Meninggal Kelelahan
Pria bernama Abdullah (40) asal Desa Rempung, Kecamatan Pringgasela, Lombok Timur, meninggal dunia dikarenakan kelelahan saat mendaki Gunung Rinjani. Ia meninggal setelah tiba di pos 3 jalur Timbanuh saat mendaki melalui jalur Dasan Lekong yang disebut jalur tikus atau ilegal pada Selasa pagi (12/9/2023).
Jasad Abdullah pun dievakuasi oleh tiga tim, yaitu warga setempat, SAR Lombok Timur, dan Dinas Pemadam Kebakaran Lombok Timur.
• Pendaki Tewas karena Sesak Napas
Pendaki asal Desa Santong, Kecamatan Kayangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), tewas di tengah hutan Gunung Rinjani, Senin (24/4/2023) sore. Pendaki bernama Pawadi (40) tersebut diduga tewas saat mendaki bersama empat rekannya via jalur pendakian Santong, Lombok Utara.
"Benar korban (Pawadi) berangkat Senin pagi. Saat di tengah hutan, korban tiba-tiba sesak nafas atau alami asma," kata Ketua Kelompok Pemuda Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Santong Malkam Hadie, Selasa (25/4/2023) sore via WhatsApp. Pawadi berjalan di urutan paling belakang dengan jarak yang tidak terlalu dekat dengan empat teman di depannya.
Pawadi ditemukan dalam keadaan sulit bernafas.
"Jadi, temannya mengira korban ini hilang. Tapi tahunya sesak napas. Selang beberapa menit nyawa korban tidak tertolong," kata Malkam.
• WN Portugal Tewas Terjatuh di Puncak
Dilansir dari laman resmi Direktorat Jenderal Imigrasi Kemenkum HAM RI, seorang warga negara (WN) Portugal berinisial BBA mengalami kecelakaan pada Jumat (19/08/2022). BBA ditemukan meninggal karena terjatuh di sekitar Puncak Gunung Rinjani dengan ketinggian 180 meter.
Proses evakuasi berlangsung pada Senin (22/08/2022) pukul 16.09 Wita dibantu oleh Basarnas NTB dan relawan. Jenazah BBA berhasil dievakuasi melalui pintu Sembalun dan disemayamkan di RS Bhayangkara Mataram.
• Pendaki Surabaya Tewas Jatuh ke Jurang
Pada Desember 2021, seorang pendaki bernama Muhammad Fuad Hasan (26) asal Kota Surabaya, tewas saat melakukan pendakian di Gunung Rinjani melalui jalur Senaru, Lombok Utara. Fuad terjatuh ke dalam jurang dengan ketinggian mencapai 100 meter.
• Pendaki Asal Sulsel Tewas Akibat Gempa Saat di Puncak Rinjani
Muhammad Ainul Taksim, pendaki asal Makassar, Sulawesi Selatan, meninggal di Gunung Rinjani akibat gempa Lombok berkekuatan magnitudo 6,4 pada Minggu (29/7/2018). Taksim diduga meninggal dunia karena tertimpa longsor bebatuan ketika beranjak dari Danau Segara Anak, Gunung Rinjani.
• Taufik Tewas Mengapung di Air Panas di Gunung Rinjani
Pada 2017, seorang pendaki ditemukan tewas mengapung di area kolam pemandian air panas, Danau Segara Anak. Pendaki tersebut bernama Taufik (23) asal Bantul, Jawa Tengah.
Jenazah Taufik kemudian dievakuasi menuju kaki gunung. BTN Gunung Rinjani menyampaikan korban melakukan registrasi bersama dua orang rekannya pada Jumat (21/4/2017).
Mereka mendaki selama 3 hari 2 malam. Pada Minggu (23/4/2017) sekitar pukul 07.30 Wita, Taufik bersama rekannya, Muhamad Ali S pergi mengambil air di sekitar air panas.
Setelah mengambil air, Taufik dan Ali berfoto. Taufik lalu mengajak Ali mandi.
Ali sempat menyarankan untuk mandi di lokasi air yang berada di atas, namun terlebih dahulu Ali menaruh air dulu di atas bukit (jarak TKP dengan tempat menaruh air sekitar 20 meter). Setelah kembali, Ali langsung turun ke TKP dan melihat Taufik tewas mengapung.
Itulah sederet kasus pendaki meninggal di Gunung Rinjani. Sangat penting bagi para pendaki untuk mempersiapkan diri dengan baik sebelum mendaki gunung dan juga mengikuti aturan yang sudah ditetapkan.
Artikel ini telah tayang di detikbali.
Simak Video "Video: Turis Brasil Jatuh ke Jurang 200 Meter saat Mendaki Rinjani"
(sym/sym)