Kerugian akibat kebakaran kawasan Gunung Bromo memang belum punya angka pasti. Namun, pemulihan wisata dari berbagai sektor butuh effort lebih.
Kemenparekraf turut berbelasungkawa terhadap kebakaran hebat yang melanda kawasan Bromo yang disebabkan oleh kelalaian pengunjung. Api bermula dari flare yang digunakan pengunjung untuk prewedding di savana Gunung Bromo. Api pun merembat dan membakat hangus lebih 500 hektar kawasan Bromo.
"kami menyesalkan kebakaran yang terjadi akibat kelalaian pengunjung. Sesungguhnya bisa hal ini tidak terjadi kalau kita betul tahu does dan dont dan jangan lalai. Serta mendorong langkah evaluasi guna meningkatkan mitigasi bencana kebakaran hutan dan lahan taman nasional maupun kawasan wisata alam lainnya," kata Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama, Nia Niscaya dalam Weekly Brief with Sandi, Senin (18/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nia menambahkan, Kemenparekraf prihatin atas kebakaran yang juga berdampak pada ekologi sekitar wisatawa alam, terutama terhadap warga sekitar dan pelaku ekraf yang terdampak atas kejadian kebakaran hutan dan lahan di kawasan Taman Nasional Bromo.
"Kemenparekraf melalui staf ahli manajemen krisis telah berkoordinasi dengan TN Bromo dan KLHK, saat ini Bromo sedang melakukan evaluasi pembukaan kembali. Tentunya sebelum dibuka aspek keselamatan pengunjung jadi hal utama,"
"Memang api sudah padam dan telah dilakukan pendinginan. Namun proses pendinginan masih terus berlangsung, memang tidak ada api namun harus tetap dicek apakah masih ada bara yang menyala. Karena kalau ada bara dan terbawa angin, itu berpotensi terjadi kebakaran lagi dan hal itu tidak kita inginkan. Kembali lagi, keselamatan pengunjung jadi hal utama," jelas Nia.
Berbicara tentang kerugian yang dialami, Nia belum punya angka yang pasti. Namun bisa dipastikan butuh effort yang lebih untuk bisa membangkitkan wisata Bromo pasca ditutup akibat kebakaran.
"Dengan kejadian ini, dengan pengelola menutup Bromo, tentunya kita melalui kedeputian kebijakan strategis sedang mengkaji dampaknya berapa, apa saja. Baik dari sisi ekonomi sosialnya. Tapi kalu kita lihat data statistik dari 2022, PNPB di kawasan ini mencapai Rp 11,65 M,"
"Namun berdasarkan analisis ekonomi, kebakaran ini yang menyebabkan berhentinya aktivitas sektor wisata dan ekraf tentunya menyebabkan penurunan PNPB hingga 30-40%. Perlu effort besar untuk menaikkan kembali," terang Nia.
Nia juga menambahkan bahwa dampak kerugian dari berbagai sektor. Termasuk kerugian yang dialami pelaku wisata di sekitar gunung Bromo.
"Angka di atas dari sisi PNPB. Kemudian juga dari sisi hotel, penginapan okupansinya rendah dan angkanya mencapai 80%. Tadi saya berkomunikasi dengan pelaku wisata dan betul angka ini (akan divalidasi dengan kajian) sangat terdampak dan karena dia langsung menerima pembatalan dari wisatawan Singapura dan Malaysia. Saat turis ini ditawari alternatif ke Malang, semuanya menolak. Wisatawan lebih memilih cancel," ungkapnya.
Untuk angka valid mengenai kerugian yang dialami, Nia mengungkapkan akan memberikan secepatnya karena masih dalam kejadian bersama.
(sym/wsw)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol