Maroko dilanda gempa terkuat dalam satu abad terakhir dua pekan lalu. Kini, Maroko mengundang turis kembali.
Dilansir dari media Anadolu, Rabu (20/8/2023), gempa itu berkekuatan Magnitudo (m) 6,8 dan mengguncang Marrakesh, kota tua di Maroko. Gempa itu menelan korban tewas 3.000 dan luka-luka 6.125 jiwa.
Kota kuno yang berisi Situs Warisan Dunia UNESCO itu runtuh sebagian. Medina, tembok kuno, alun-alun, dan pasar di kota tua itu rusak parah.
Tak ingin berkubang dalam kesedihan, kota ini berupaya untuk segera pulih. Salah satunya, melalui wisata.
"Wisatawan sekarang mengunjungi sebagian besar monumen bersejarah kota ini dalam jumlah besar," kata pemandu wisata Mohammad al-Rouweisi.
Ia mengatakan bahwa petugas telah memasang pengaman tambahan di sekitar bangunan dan tembok di Marrakesh yang rusak karena gempa.
"Momen pemulihan pariwisata di Kota Merah (Marrakesh) sudah terlihat. Alun-alun Jemaa el-Fna telah melanjutkan aktivitas wisata yang terhenti akibat gempar," kata dia.
Gempa dahsyat terjadi pada 8 September 2023. Warga di Kota Merah merasakan guncangan hebat. Mereka keluar dari rumah dengan badan yang penuh luka. Beberapa gempa susulan pun terasa setelah gempa pertama.
Masjid Koutoubia turut terdampak gempa. Menara masjid tertua Maroko, yang masuk dalam Situs Warisan Dunia UNESCO, tersebut terlihat bergoyang saat gempa terjadi.
Simak Video "Video: Kemenbud Bakal Daftarkan Tradisi Pacu Jalur ke UNESCO"
(bnl/fem)