Area Gunung Bromo yang habis terbakar mencapai 929 hektar. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bakal merehabilitasi Bromo menjadi New Bromo.
Menteri LHK Siti Nurbaya mengungkapkan empat poin rehabilitasi yang dilakukan untuk New Bromo. Keempat poin ini adalah rehabilitasi fisik, ekonomi, sosial, dan manajemen.
"Sekarang masuk rehab fisik tanam pohon, pembibitan pohon. Peningkatan sarpras dengan mendatangkan 2 mobil dari Jakarta minggu depan harus terkirim. Rehab manajemen ganti sepatu pemadam api Bromo, rehab sosial memberikan edukasi ke masyarakat," kata Siti Nurbaya saat ditemui detikJatim dalam rapat di Vasa Hotel Surabaya, Sabtu (23/9/2023) dan dikutip Selasa (26/9).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Siti Nurbaya menjelaskan di Bromo juga diberi sekolah lapang dan interaksi dengan masyarakat Tengger Semeru. Karena Bromo menjadi pusat wisata dan masuk 10 wisata prioritas di Indonesia.
"Harus dirapikan sekali, khususnya shelter untuk pedagang, parkir, termasuk desain manajemen manage wisata," ujar Siti Nurbaya.
Selain itu, KLHK akan memberikan penghargaan besar-besaran di Bromo. Pemadam api Bromo yang akan mendapatkan penghargaan.
"Akhir Oktober kalau siap penanaman besar-besaran, ajak masyarakat sambil kasih penghargaan 200 (pemadam kebakaran), ajak presiden ke sini," ujarnya.
Siti Nurbaya akan segera melaporkan dan rencana New Bromo itu kepada Presiden Jokowi. Selain itu, Siti Nurbaya menyebut Bromo layak masuk dalam salah satu dari 10 wisata prioritas di Indonesia.
Dengan status itu, New Bromo masuk dalam daftar prioritas perbaikan fasilitas. Dari perhitungannya, pemenuhan dan perbaikan fasilitas di Bromo tidak membutuhkan dana sebesar destinasi super prioritas, seperti Mandalika, Labuan Bajo, dan Danau Toba.
"Di sini banyak yang bagus. Harus kita yang ngangkat bahwa ini 10 destinasi wisata prioritas. Harus ada konsistensi. Kalau bisa 10 destinasi wisata baru itu untuk Bromo juga kelas atas. Dengan usaha sendiri bisa buat Bromo Tengger Semeru (BTS) keren. Saya percaya bahwa ada sesuatu di BTS. Saya pernah ke sini tahun 98, saat itu sudah bagus juga," dia menjelaskan.
"Harus dirapikan sekali, khususnya shelter untuk pedagang, parkir, termasuk desain manajemen manage wisata," ujar Siti Nurbaya.
Berita ini sudah tayang di detikJatim.
(pin/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan