Heboh! Bukit Magnet di Deli Serdang, Tak Hanya Logam, Botol Air Juga Ketarik

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Heboh! Bukit Magnet di Deli Serdang, Tak Hanya Logam, Botol Air Juga Ketarik

im detikcom - detikTravel
Sabtu, 30 Sep 2023 12:22 WIB
Warga menjajal bukit magnet di Kutalimbaru, Deli Serdang. (Kartika Sari/detikSumut)
Foto: Warga menjajal bukit magnet di Kutalimbaru, Deli Serdang. (Kartika Sari/detikSumut)
Jakarta -

Misteri aspal magnet di Deli Serdang bikin heboh warga. Uniknya, sepeda motor tetap melaju di tanjakan tanpa menyalakan mesin.

Tim detikSumut pun mendatangi area yang dikenal dengan bukit magnet tersebut. Bukit magnet itu berada di Desa Suka Makmur, Kecamatan Kutalimbaru, Deli Serdang, Sumatera Utara. Dari Kota Medan, dapat ditempuh dengan berkendara selama 1,5 jam.

Area medan magnet ini berada agak jauh dari pemukiman warga. Lokasinya tak jauh dari area kemping yang cukup populer.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

detikSumut mencoba melewati jalanan beraspal yang menanjak itu dengan sepeda motor tetapi mematikan mesin. Ajaib, kendaraan detikSumut perlahan naik mengikuti tanjakan itu tanpa menyalakan mesin. Roda kendaraan bergerak sejauh 10 meter ke arah tanjakan.

Menariknya, di beberapa titik kecepatan motor akan semakin tinggi. Tim kemudian mengerem saat sudah cukup jauh dari titik tanda medan magnet.

ADVERTISEMENT

Tak hanya tim detikSumut, sekitar pukul 14.30 WIB, ada belasan kendaraan baik sepeda motor maupun mobil beramai-ramai mencoba membuktikannya.

Salah seorang warga Medan, Boy, mengaku datang bersama keluarganya untuk menjajal aspal di bukit magnet tersebut dengan menggunakan mobil.

"Apabila kita parkir di sini, posisi persneling kita netralkan dan ruas rem tangan kita turunkan, mobil akan berjalan dengan sendirinya," kata Boy sambil menjajal aspal tersebut.

"Sangat terasa sekali, walau menanjak tapi dia (aspal) menarik mobil ini ke belakang," ujarnya.

Boy menyebutkan sudah beberapa kali melintasi area ini sebagai jalan pintas menuju Kota Berastagi. Namun, dirinya baru sadar sejak viral belakangan ini.

"Sebenarnya saya sudah tiga kali lewat di sini, tiap melintas di jalan ini dan terasa baru yang terakhir ini setelah viral kalau ada magnetnya. Biasanya saya hanya lewat-lewat saja," ujarnya.

Sementara itu, beberapa pengendara motor tampak begitu antusias begitu kendaraan miliknya jalan perlahan ke atas tanjakan.

"Woy, kendaraannya jalan sendiri woy! Ajaib woy ada magnetnya," teriak seorang warga saat kendaraannya melaju tanpa mesin.

Area medan magnet semakin ramai jelang petang. Selain menjajal menggunakan kendaraan, ternyata beberapa pengunjung yang juga melakukan uji coba dengan menggunakan botol minuman plastik.

Saat botol air mineral plastik tersebut diletakkan, perlahan botol tersebut bergerak menuju tanjakan. Padahal, botol tersebut tak memiliki kandungan besi atau apapun di kemasannya.

Area medan magnet di Desa Suka Makmur ini mendadak jadi lokasi hidden gem yang viral. Bahkan, banyak pengendara yang datang untuk membuat konten di lokasi tersebut.

Ada 32 Titik Magnet

Aspal yang diduga memiliki kandungan magnet di Desa Suka Makmur ini menjadi fenomena unik. Bahkan, ada yang mengaitkannya ke hal-hal gaib.

Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Deli Serdang Agus Riyanto menyebut sudah menurunkan tim untuk melakukan pengujian dan pengukuran. Agus bilang memang terjadi anomali di area tersebut.

Stasiun Geofisika telah memonitor area tersebut dari viralnya jalan tersebut di tengah masyarakat.

"Ya jadi kemarin sudah sempat kita buktikan sendiri ya. Jadi kita lihat itu merupakan fenomena alam yang unik lah, menarik. Jadi, karena ada viral di masyarakat dan BMKG sebagai institusi resmi yang juga memonitor fenomena alam. Terkait anomali magnet bumi itu langsung menuju lokasi pada saat itu, bulan Agustus kalau nggak salah. Kita datang ke sana dengan tim membawa alat proton magnetometer," kata Agus kepada detikSumut.

Dari pengukuran tersebut, Agus menyebutkan telah mendata 32 titik yang memiliki magnet bumi.

"Nah, di sana kita mengukur di sekitar lokasi yang diduga ada fenomena Magnet Bumi itu di 32 titik. Nah, dari pengukuran itu, kita mendapatkan nilai total medan magnet bumi di masing-masing titik. Setelah dilakukan pengolahan data, pengukuran membandingkan dengan nilai yang ada di kantor kami di stasiun Group 3 kelas 1 Deli Serdang, itu terdapat perbedaan atau delta selisih kurang lebih 100 nanotesla untuk medannya," ujarnya.

Agus menyebutkan medan magnet dengan 100 nanotesla ini masih tidak membahayakan bagi pengendara yang melintas di lokasi. Namun, apabila daya magnet mencapai lebih dari 1000, hal tersebut perlu dimonitor lebih mendalam.

Namun begitu, Agus menyebutkan saat ini masih melakukan kajian lebih dalam. Adanya pengaruh medan magnet ini masih dugaan dari pengukuran sebelumnya dengan menggunakan alat pengukur medan magnet.

"Nah, dugaan kami ini memang ada pengaruh medan magnet bumi. Itu masih dugaan belum kesimpulan. Tapi dari percobaan-percobaan yang kita lakukan di sana, jelas kalau dengan mobil memang tertarik ke atas ya. Jalan sendiri tanpa mesin, motor juga, sepeda juga," katanya.

Agus juga menyebutkan, yang lebih menarik adalah timnya melakukan uji coba menggunakan menggelindingkan botol aqua yang berisi air. Ternyata bukan hanya sepeda motor yang dirakit dengan sebagian bahan logam, botol plastik berisi air juga ketarik ke atas.

"Nah, ini jadi pertanyaan loh, kok air juga bisa ya? Maka kalau namanya medan magnet kan pasti ada unsur besi ya. Kenapa air juga bisa? Nah, makanya BMKG akan melakukan pengukuran ulang kembali di lokasi tapi menggunakan metode lain juga dengan metode magnet tapi menggunakan metode gravitasi," kata Agus.

"Nah, ini alatnya kebetulan kami tidak punya tapi ada di BMKG Jakarta. Kita sedang bersurat untuk pinjam alat itu untuk kita lakukan pengukuran lagi di lokasi pada kesempatan pertama," dia menambahkan.

Agus mengatakan perlu melakukan pengujian lebih lanjut untuk menyimpulkan fenomena magnet di bukit itu.

***

Artikel ini sudah lebih dulu tayang di detikSumut. Selengkapnya klik di sini.




(fem/fem)

Hide Ads