Desa Penglipuran Bali juga Sediakan Tempat Ibadah untuk Wisatawan

Mayoritas warga Desa Penglipuran menganut agama Hindu. Namun, yang membuat desa ini istimewa adalah tingkat tinggi toleransi agama yang mereka praktikkan.

Ketua pengelola Desa Penglipuran, Wayan Sumiarsa menyebut bahwa pihaknya menyediakan tempat-tempat khusus bagi wisatawan yang ingin beribadah.

"Kita berikan tempat-tempat seperti wantilan kalau wisatawan yang beribadah jumlahnya banyak dan bale adat kalau hanya beberapa orang saja. Kita fasilitasi wisatawan untuk beribadah," kata Sumiarsa.

Menurut Sumiarsa, menyediakan tempat ibadah merupakan salah satu fasilitas pendukung yang harus ada pada destinasi wisata. Pihaknya juga ingin menunjukkan bahwa Desa Penglipuran juga menjunjung tinggi nilai toleransi antar umat beragama.

Tempat salat di Desa Penglipuran Bali (Foto: Ni Made Nami Krisnayanti/detikcom)

"Jadi kita putuskan untuk memberikan tempat-tempat tersebut sepanjang wisatawan juga mampu menjaga tempat kita tetap bersih dan suci," kata Sumiarsa,

Tak jarang, wisatawan juga diberikan ruang untuk beribadah di rumah warga Desa Penglipuran.

"Kadang-kadang wisatawan juga beribadah di rumah-rumah penduduk, jadi kita di sini tetap saling menghormati antar umat beragama. Warga juga secara sukarela menyediakan tempat, misalnya di teras rumah untuk pengunjung beribadah, sholat misalnya," ujar Sumiarsa.

Desa Penglipuran mempunyai suatu nilai toleransi yang tak didapatkan di destinasi wisata lainnya.

"Dari kita bangga bisa rukun, ketika wisatawan berkunjung kita bisa menyediakan tempat untuk beribadah. Sepanjang tidak mengganggu aktivitas Desa Penglipuran," ucap Wayan.

Desa Penglipuran, sebuah desa yang terletak di Pulau Bali tepatnya di Jalan Penglipuran, Kubu, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli. Desa ini menjadi salah satu destinasi favorit bagi wisatawan yang berkunjung ke Bali karena keunikan arsitektur bangunan dan kebersihannya.

Video: Sosok 3 Pelaku Penembakan WN Australia di Bali

Video: Sosok 3 Pelaku Penembakan WN Australia di Bali