Apa Kabar Wisata Danau Toba Setelah Dikartu Kuning UNESCO?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Apa Kabar Wisata Danau Toba Setelah Dikartu Kuning UNESCO?

Putu Intan - detikTravel
Rabu, 04 Okt 2023 10:35 WIB
Pemandangan indah Danau Toba dari Bukit Holbung. (Winda Yanti Samosir/detikSumut)
Foto: Pemandangan indah Danau Toba dari Bukit Holbung. (Winda Yanti Samosir/detikSumut)
Jakarta -

Kegiatan pariwisata di Danau Toba tak terdampak kartu kuning yang diberikan UNESCO. Kendati begitu, perbaikan Danau Toba dikebut untuk mempertahankan status Global Geopark.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, peringatan UNESCO ini tak berdampak pada penurunan jumlah wisatawan ke Danau Toba. Saat ini, pihaknya masih menunggu penjelasan lengkap UNESCO terkait peringatan tersebut.

"Dari segi kerugian belum ada yang kita catat karena tentunya yang perlu kita pastikan bahwa komunikasi dan narasi keluar bahwa kita serius menangani ini," kata Sandiaga dalam jumpa pers di Gedung Sapta Pesona, Kemenparekraf, Jakarta Senin (2/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebetulnya apa yang di-highlight oleh UNESCO itu kita lagi menunggu teks lengkapnya," dia menambahkan.

Lebih lanjut, Sandiaga akan melakukan sinergi dalam pengelolaan pariwisata di Danau Toba. Berbagai pihak dilibatkan untuk mengembangkan Danau Toba dan mencegah dihapusnya danau tersebut dari daftar Global Geopark.

ADVERTISEMENT

Sandiaga akan mendorong kolaborasi antara Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark (BPTCUGGp) dan Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) dalam mengelola kawasan wisata geopark itu, termasuk turut melibatkan pemerintah pusat maupun daerah serta pemangku kepentingan lainnya.

"Ke depan akan lebih banyak integrasi antara kegiatan-kegiatan di Badan Otorita dan ke Badan Pengelola dan integrasi melibatkan pemerintah daerah, pemerintah pusat, dan stakeholder terkait lainnya," ujarnya.

Sebelumnya,UNESCO memperingatkan Danau Toba dengan memberikan kartu kuning yang berarti pengelola perlu memenuhi kriteria yang ditetapkan UNESCO. Keputusan itu diambil dalam rapat UNESCO Global Geopark pada 4-5 September 2023 di Maroko. Dengan diberikannya kartu kuning, pengelola diberi waktu dua tahun untuk membenahi sebelum validasi ulang dilakukan.




(pin/pin)

Hide Ads