Kasus bus mundur ke jurang di Guci Tegal telah selesai diselidiki. Apakah benar ada anak kecil yang menarik tuas rem?
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah menyelesaikan laporan final investigasi kasus kecelakaan bus pariwisata masuk jurang di Kawasan Wisata Guci. Kejadiannya berlangsung pada 7 Mei lalu.
Hasil final investigasi KNKT ini dipaparkan dalam konferensi pers di Aula Pertemuan Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan (PKTJ) Kota Tegal, Rabu (4/10/2023) siang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono menjelaskan hasil investigasi menyimpulkan beberapa faktor yang menyebabkan kecelakaan tersebut.
Disebutkan Tjahjono, bus itu parkir di tempat dengan posisi kemiringan kritis dan tanah yang tidak stabil. Bus itu hanya mengandalkan sistem rem parkir untuk mempertahankan posisi dan dua ganjal roda, baik roda depan maupun belakang.
"Pada kecelakaan itu bus dalam kondisi laik dan secara teknis rem parkir dalam kondisi laik," kata Tjahjono.
Menurut KNKT, kondisi tanah yang labil dan miring menyebabkan ganjal ban ambles dan gaya gravitasi yang dihasilkan lebih besar dari gaya pengereman dan ganjal ban.
Tanah parkiran gembur
Penambahan jumlah barang dan penumpang di dalam bus lebih kurang 2,8 ton, disebut menyebabkan ketahanan rem parkir bus berubah dari statis menjadi dinamis.
"Begitu tanahnya labil, ganjalnya ambles karena gaya gravitasi yang dihasilkan lebih besar dari ganjal dan pengereman. Jadi di sini terjadi perubahan dari statis ke dinamis, di mana rem parkir itu kan tidak digunakan untuk menghentikan bus, tapi untuk menjaga bus agar tetap diam tidak bergerak saat parkir," beber Tjahjono.
"Tapi karena tanahnya ambles maka terjadi perubahan dari statis ke dinamis dan bus meluncur ke bawah," sambungnya.
KNKT menyarankan jika bus harus diparkirkan di jalan menurun atau menanjak, sopirnya harus mencari tanah yang padat, parkir dalam posisi yang benar, aktifkan rem parkir, pastikan tabung angin terisi penuh, matikan mesin, masukkan ke gigi mundur (return), dan pasang ganjal minimal di roda yang bebas.
Kemudian saat akan melanjutkan perjalanan, kembalikan posisi ke gigi netral, hidupkan mesin, dan jangan tinggalkan kendaraan. Di tempat yang miring, bus dengan mesin hidup berpotensi bisa meluncur ke bawah.
"Pengemudi juga tidak diperbolehkan meninggalkan kendaraan bila menghidupkan mesin di tanah parkir yang miring. Karena sewaktu-waktu bisa meluncur," terusnya.
Terkait rumor ada anak kecil yang memainkan tuas rem parkir, Tjahjono menegaskan hal itu tidak benar. Hasil investigasi tidak ada ditemukan bukti yang menarik tuas rem.
Baca artikel selengkapnya di detikJateng
(msl/msl)
Komentar Terbanyak
Foto: Momen Liburan Sekolah Jokowi Bersama Cucu-cucunya di Pantai
Layangan di Bandara Soetta, Pesawat Terpaksa Muter-muter sampai Divert!
Wapres Gibran di Bali Bicara soal Pariwisata, Keliling Pasar Tradisional