Tak Cuma China, Swiss juga Larang Warganya Traveling ke Israel

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tak Cuma China, Swiss juga Larang Warganya Traveling ke Israel

Putu Intan - detikTravel
Selasa, 10 Okt 2023 11:33 WIB
An emergency personnel works to extinguish fire after rockets launched from the Gaza Strip, as seen from the city of Ashkelon, Israel October 7, 2023. REUTERS/Amir Cohen
Kondisi Israel setelah diserang Hamas. Foto: REUTERS/AMIR COHEN
Jakarta -

Konflik di Israel membuat sejumlah negara mengambil keputusan melarang warganya bepergian ke sana. Hal itu juga dilakukan Swiss.

Dilansir dari Anadolu Agency, Selasa (10/10/2023) agen perjalanan Swiss pada hari Senin mulai membatalkan perjalanan ke Israel karena ketegangan yang sedang berlangsung di wilayah tersebut. Sehari sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Swiss juga sudah mengeluarkan peringatan perjalanan ke Israel.

"Tidak disarankan melakukan perjalanan ke Israel untuk perjalanan wisata dan perjalanan lain yang tidak bersifat darurat," kata kementerian dalam sebuah pernyataan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, juru bicara agen perjalanan Hotelplan Suisse mengatakan bahwa perusahaannya telah melakukan kontak dengan pelanggan yang berada di Israel. Untungnya, semua pelanggan dalam keadaan sehat dan perusahaan sedang berupaya untuk mempercepat kepulangan mereka.

Tui Suisse juga mengatakan bahwa pihaknya sedang menghubungi pelanggannya untuk mengatur kepulangan mereka dari Israel.

ADVERTISEMENT

Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri Swiss menyatakan penerbangan khusus akan dioperasikan pada Selasa untuk penarikan warga negara Swiss.

Swiss Air, pada hari Sabtu, membatalkan semua penerbangannya ke dan dari Israel hingga hari Senin, menurut situs web maskapai tersebut.

Saat ini, sekitar 28.000 warga negara Swiss dan keluarga mereka secara resmi terdaftar di Israel dan Wilayah Pendudukan Palestina. Saluran bantuan kementerian menerima sekitar 500 panggilan mengenai situasi di Israel.

Sebelumnya, kelompok perlawanan yang berbasis di Gaza, Hamas, melancarkan Operasi Banjir Al-Aqsa terhadap Israel Sabtu (7/10/2023).

Mereka menembakkan rentetan roket. Dikatakan bahwa serangan mendadak itu merupakan respons terhadap penyerbuan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki dan meningkatnya kekerasan pemukim ilegal.

Sebagai pembalasan, tentara Israel melancarkan Operasi Pedang Besi terhadap Hamas di Jalur Gaza. Operasi ini menewaskan sedikitnya 508 warga Palestina dan melukai 2.800 lainnya. Sedangkan dari sisi Israel, sebanyak 800 warga tewas dan lebih dari 2.300 lainnya terluka dalam pertempuran tersebut.




(pin/pin)

Hide Ads