Wedhus Kendit, Kambing Tak Biasa dalam Pesugihan Gunung Kawi

Hilda Rinanda - detikTravel
Selasa, 10 Okt 2023 14:36 WIB
Kawasan Gunung Kawi. Foto: M Aminudin
Jakarta -

Gunung Kawi selama ini dikenal sebagai destinasi wisata magis. Praktik pesugihan di sana kerap menggunakan wedhus kendit sebagai tumbal.

Lima mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) tertarik meneliti rumor pesugihan Gunung Kawi yang meminta syarat atau tumbal. Tim ekspedisi dan penelitian yang diberi nama Artha Kawi ini telah mencari jejak pelaku ritual, untuk mengungkap kebenaran pesugihan Gunung Kawi meminta tumbal nyawa.

Salah satu peneliti Artha Kawi, Harun Rasyid Al Habsyi mengatakan sejumlah fakta ditemukan dalam ekspedisi yang dilakukan selama kurang lebih dua bulan itu.

Di mana konsep harta dibalas nyawa dalam praktik pesugihan Gunung Kawi, dimaknai sebagai pengorbanan yang harus dilakukan oleh pelaku pesugihan, atas tujuan dari individu tersebut.

Pengorbanan yang harus dilakukan oleh pelaku pesugihan tidak sama antara satu orang dengan lainnya. Pengorbanan tergantung dari motif pesugihan yang dijalani.

Tim peneliti menemukan keterangan bahwa kebanyakan permintaan yang disampaikan adalah mencari kekayaan, derajat atau pangkat, serta penglaris usaha.

"Persyaratan yang umum dan muncul di hasil wawancara beberapa informan, adanya penumbalan kambing dengan syarat bercorak sabuk melingkar di perutnya dan dalam bentuk selametan," ujar Harun kepada detikJatim, Sabtu (7/10/2023).

Kambing sebagai tumbal dengan syarat bercorak sabuk melingkar pada bagian perut yang dimaksud, umumnya dikenal khalayak sebagai wedhus kendit. Kambing jenis ini memang sering dijadikan sarana ritual untuk tolak bala.

Mahasiswa Fakultas Pertanian ini menambahkan, banyak pelaku pesugihan melakukan proses ritual pada hari-hari tertentu. Misalnya pada malam Jumat Legi atau Malam 1 Suro. Selama proses ritual, lanjut Harun, pelaku wajib memberikan pengorbanan yang sudah disyaratkan sebelumnya.

"Biasanya diarahkan dengan tokoh yang bernama Pangoyeg. Untuk kisaran harga tidak diketahui, namun ada indikasi kurang lebih bisa mencapai Rp 10 juta," sambung Harun.

Kendati begitu, Harun menegaskan bahwa keterangan yang diperoleh dari warga lokal terkait adanya pengorbanan dalam ritual pesugihan di Gunung Kawi, belum dapat dipastikan kebenarannya.

"Itu menurut penuturan salah satu warga lokal. Tapi tidak kami periksa kebenarannya, sebab fokus penelitian kami di segi mental disorder-nya," tegasnya.

Berita ini sudah tayang di detikJatim.



Simak Video "Melihat Keindahan Warisan Dunia Pura Gunung Kawi Bali"

(pin/pin)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork