Tambak Udang Tak Berizin di Karimunjawa Ditutup, Imbas Pantai Tercemar

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tambak Udang Tak Berizin di Karimunjawa Ditutup, Imbas Pantai Tercemar

Dian Utoro Aji - detikTravel
Sabtu, 14 Okt 2023 17:31 WIB
Ketua komunitas pegiat lingkungan Lingkar Juang Karimunjawa Bambang Zakariya menyaksikan hutan mangrove yang mati akibat tercemar sisa limbah tambak udang vaname intensif di tepi pantai Desa Kemujan, Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, Senin (18/9/2023). Menurut data yang dihimpun komunitas pegiat lingkungan Lingkar Juang Karimunjawa sebanyak 33 titik tambak udang intensif tak berizin di wilayah Karimunjawa telah merusak ekosistem lingkungan hidup, mengganggu sektor ekonomi masyarakat nelayan, petani rumput laut serta pariwisata akibat pencemaran sisa limbah dan deforestasi. ANTARA FOTO/Aji Styawan/tom.
Kerusakan akibat tambak udang di Karimunjawa (Foto: ANTARA FOTO/Aji Styawan)
Jakarta -

Pantai di Karimunjawa dilaporkan tercemar. Diduga asal pencemarannya dari tambak udang yang ada di sana.

Pemerintah Kabupaten Jepara bakal segera melakukan upaya penutupan tambak udang tanpa izin di Pulau Karimunjawa. Langkah ini dilakukan setelah ada rapat koordinasi berbagai pihak di Jakarta.

"Semacam sosialisasi sehingga semua bisa paham dan bisa mengerti. Namun yang lebih penting adalah bagaimana nasib masyarakat Karimunjawa pascapenutupan terutama mereka yang terdampak langsung. Mereka tetap bisa hidup dan anak-anak juga tetap bisa sekolah. Ini yang paling penting," jelas Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta dalam keterangan resmi dari Diskominfo Jepara kepada detikJateng, Sabtu (14/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam keterangan resminya, Pemkab telah melakukan koordinasi secara daring terkait dengan penanganan tambak udang di Pulau Karimunjawa.

Edy mengatakan penutupan akan dilakukan secara humanis dan persuasif. Mengutamakan pendekatan dan menghindari konflik.

ADVERTISEMENT

"Ini (penutupan ini) sesuai arahan semuanya terutama dari pusat dan kita yang didaerah juga sepakat. Kondusifitas dan suasana aman di Karimunjawa jauh lebih penting apalagi menjelang Pemilu ini," terang Edy.

Edy meminta semua pihak terutama masyarakat Karimunjawa yang terdampak adanya tambak untuk bisa bersabar. Sebab menurutnya pemkab memikiran dampak setelah adanya penutupan bagi masyarakat di Karimunjawa.

"Karena butuh proses, tidak bisa serta merta ditutup. Ada aspek-aspek yang jadi pertimbangan karena keunikan Karimunjawa serta aturan yang mengaturnya. Secara wilayah memang berada di Jepara dan kita memiliki perda RTRW tapi persoalannya bukan hanya itu. Terdapat aturan-aturan lain yang menjadi pertimbangan. Tapi bukan berarti kita diam, bagaimanapun nasib dan masa depan masyarakat Karimunjawa jauh lebih penting," ujarnya.

Baca artikel selengkapnya di detikJateng




(msl/msl)

Hide Ads