Selamat dari Petaka Festival Musik Israel, Kini Harus Hadiri Pemakaman Beruntun

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Selamat dari Petaka Festival Musik Israel, Kini Harus Hadiri Pemakaman Beruntun

bonauli - detikTravel
Selasa, 17 Okt 2023 02:39 WIB
Saksi hidup Festival Supernova sembunyi di bawah pohon jeruk
Saksi hidup Festival Supernova sembunyi di bawah pohon jeruk (Gal Katz/CNN)
Jakarta -

Kekacauan Festival Supernova di Israel menyisakan duka untuk pengujung yang selamat. Sebab, mereka harus tabah kehilangan teman dan sahabat yang tewas akibat serangan roket di acara itu.

Dilansir dari CNN pada Selasa (17/10/2023), Gal Katz adalah salah satu pengunjung di festival musik pada 6 Oktober 2023 yang selamat. Gal datang bersama teman-temannya ke pesta musik yang dihelat di utara Reims Kibbutz, sekitar 6 km di timur Gaza itu.

Gal menceritakan suka cita para peserta festival saat menjemput pagi. Tetapi, kemudian pesta musik itu berubah menjadi malapetaka dalam waktu singkat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Matahari baru saja terbit, kami menari. Kami bersenang-senang dan beberapa orang memakai narkoba," ujarnya.

Saat mendongak ke angkasa ia melihat roket berseliweran. Namun, saat itu dia pikir roket itu hanyalah misil biasa. Di Israel, situasi serupa bukan sesuatu yang asing.

ADVERTISEMENT

Hanya selang 10 detik, musik berhenti. Teriakan terdengar di udara. Dari pelantang suara, siapapun yang ada di area itu diminta meninggalkan lokasi.

"Banyak orang masuk ke mobil dan keluar dari sana secepat mungkin. Tapi dalam pikiran saya, saya tidak bisa mengemudi dengan aman saat ini," kata Gal.

Gal mencari informasi di grup WhatsApp. Ia melihat banyak rekaman video serangan dibagikan di sana. Turis-turis pun diculik oleh tentara Hamas.

Di saat bersamaan, dia melihat ada yang datang.

"Sekelompok mobil mendatangi saya dari sisi lain. Sementara itu, sejumlah besar orang berlarian menyelamatkan diri," kata dia.

Masih mencoba tenang, Gal melihat ke segala sudut. Terlihat sebuah kebun jeruk di ujung jalan. Dia pun berlari ke hutan itu.

"Saya mengajak teman saya, saya katakan padanya 'yang harus kita lakukan adalah menghilang. Hilang selama beberapa jam'," kata Gal.

Mereka berhasil masuk ke kebun itu. Gal dan kawannya berbaring di bawah sebuah deretan pohon jeruk selama enam jam.

Untungnya, tentara Hamas tidak tertarik menjelajahi kebun jeruk. Mereka mencari sandera di rumah-rumah, kota dan pemukiman.

"Kami berbaring saja di sana. Kami bahkan tidak berbicara satu sama lain. Di sekitar kami, terdengar suara tembakan dan bom, kami merasakan bumi berguncang," kata dia.

Setelah semua tenang, Gal baru berani untuk keluar. Di sana mereka diselamatkan oleh tentara Israel. Gal mencoba menelepon teman-temannya.

"Mereka berkata jangan khawatir karena akan dibawa ke tempat penampungan. Namun, ternyata serangan terjadi di sana. Mereka tewas," ujar Gal sedih.

Setelah selamat dari penyerangan militan Hamas itu, dia mengaku hanya pergi ke satu pemakaman ke pemakaman lain. Semua teman-temannya tewas dalam serangan itu.

"Kami datang bersama ke pesta musik, namun mereka tidak selamat. Mereka tidak kembali ke rumah," ujar dia.




(bnl/fem)

Hide Ads