Begitu banyak turis Indonesia yang berminat berlibur ke Swiss. Tercatat adanya lonjakan kunjungan hingga mencapai hampir 200%.
Tak hanya itu, turis Indonesia juga tinggal cukup lama saat berlibur di Swiss. Tercatat mereka memesan hotel lebih dari seminggu hingga dua minggu.
"Jadi kita melihat ada peningkatan 179% dibanding sebelum pandemi ini. Jadi ini kita lihat sudah banyak yang pergi dan data membuktikan antusiasmenya," kata Sales & Marketing Manager South East Asia, Swiss Travel System, Rudy Wiratno, Selasa (17/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan juga banyak teman-teman dari Indonesia juga stay longer. Dan lihat dari booking-annya bahwa Swiss Travel Pass mereka minimum 8 hari kalau bisa 15 hari," dia menambahkan.
"Jadi ini 2 durasi itu paling terkenal paling terkenal ya atau paling banyak yang diminati," dia menegaskan.
Baca juga: Turis Indonesia Jadi Incaran, Swiss Agresif |
Promosi pariwisata Swiss terlihat sangat gencar di Indonesia saat pandemi berjalan selama satu tahun. Keadaan itu dibenarkan karena tiada lockdown di sana dan mereka menyasar traveler yang sudah jenuh di rumah dan ingin bertualang di alam bebas.
"Saya rasa juga pandemi sendiri banyak teman-teman dari Asia, negara itu kan udah terlalu lama di rumah. Jadi mau ke negara yang lebih jauh, dan juga mau ada lingkungan baru, dan juga fresh air, ada mountain, ada danau. Jadi, Switzerland sendiri banyak kesempatan untuk bisa bermain open air dan juga tidak terlalu padat," kata Rudy.
"Dan Switzerland tahun 2020 akhir sudah buka. Jadi tidak pernah kita tutup. Intra-European travel sudah bisa, walaupun dari Indonesia ke Eropa masih belum bisa, tapi inter-European sudah bisa," dia menegaskan.
"Dan setelah Indonesia membuka border atau menghapuskan restriksinya, kita lihat banyak antusiasme untuk pergi ke Switzerland dan juga tentu saja kita mau ambil credit karena kita juga sangat kerja keras dengan media partners, dengan kita punya travel agent partners untuk menggencarkan pasar di Asia Tenggara juga dari Indonesia," kata dia.
Rudy menyebut tingginya minat turis Indonesia ke Swiss dikarenakan negara itu jadi satu-satunya tempat yang tidak bisa diduplikasi. Karena, mereka memiliki alam yang indah, orang yang ramah, dan makanannya lezat. Hawa di sana juga dikatakan bagus.
"Jadi, Switzerland sendiri dia di tengah-tengahnya atau pusat jantung di Eropa. Jadi, sangat gampang untuk dijangkau. Mau lewat Indonesia, langsung kita via Swiss Airlines atau Middle East Carrier untuk pergi ke Switzerland," kata Rudy.
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Skandal 'Miss Golf' Gemparkan Thailand, Biksu-biksu Diperas Pakai Video Seks
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit