Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno bercerita cara mengembalikan pariwisata nusantara yang sempat terpuruk kala pandemi COVID-19. Hal itu ditanganinya dengan menginisiasi pengembangan desa wisata sebagai alternatif wisata domestik.
"COVID itu memaksa kita untuk berinovasi, beradaptasi, dan berkolaborasi dan pada saat itu yang memungkinkan untuk dikunjungi ini desa wisata, karena semua tutup. Ancol tutup, Ragunan tutup, semua tutup, penerbangan hampir nggak ada," ujar Sandiaga dikutip dari 20detik di acara Demi Indonesia Bangga Spesial Interview, dikutip Kamis (19/10/2023).
Ia menilai desa wisata menjadi solusi untuk memutar ekonomi masyarakat yang bergerak di pariwisata. Menurutnya, masyarakat itu yang paling membutuhkan bantuan karena tidak tersentuh program-program yang biasa diberikan di perkotaan, misalnya dana hibah.
Sandiaga menyebutkan inspirasi untuk mengembangkan desa wisata didapatnya dari konsep kewirausahaan, yakni inovasi, mengambil risiko, dan proaktif. Ia meyakini dapat menemukan hal baru jika terus bergerak, sehingga akhirnya menemukan desa wisata yang menjadi jawaban atas persoalan pandemi.
"Dengan adanya desa wisata, ternyata semua sustainable development goals ada di desa wisata. Kita juga melihat perhatian pemerintah ada tapi kurang fokus," ucapnya.
Selain itu, ia mengatakan masyarakat yang paling membutuhkan bantuan saat pandemi COVID-19 adalah yang paling bawah yang belum tersentuh program pemerintah. Untuk itu, ia memanfaatkan desa wisata sebagai lokasi vaksin dan pelatihan mengenai kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan keberlanjutan lingkungan.
"Peluang ini kita turunkan ke bawah. Saya melihat ada satu pemikiran, yaitu pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan, yang sekarang sudah kita tetapkan sebagai North Star kita, sebagai arah pengembangan pariwisata kita," jelasnya.
Soal cara mengelola desa wisata agar berkelanjutan dan sumber dayanya bisa dioptimalisasi, Sandiaga menjawab dengan mengadakan pendampingan untuk memastikan desa wisata bisa terus berlanjut.
"Itu emak-emak kita engage, pastikan kearifan lokalnya enggak luntur, pastikan budaya setempat itu, karena yang kalian jual ini adalah budaya kalian, yang dijual ini adalah keindahan. Kalau sampahnya ini tidak tertangani dengan baik, akhirnya orang enggak akan datang lagi," tuturnya.
Halaman Selanjutnya: Sandiaga Raih Penghargaan Tokoh Pengembang Desa Wisata
(akd/akd)