Ngilu, Penumpang Kapal Pesiar Jarinya Diamputasi karena Terjepit Pintu Balkon

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ngilu, Penumpang Kapal Pesiar Jarinya Diamputasi karena Terjepit Pintu Balkon

Syanti Mustika - detikTravel
Jumat, 20 Okt 2023 12:35 WIB
Ilustrasi Kapal Pesiar
Ilustrasi kapal pesiar (iStock)
Jakarta -

Seorang penumpang kapal pesiar menuntut Carnival Horison karena kecelakaan yang dialaminya. Jari penumpang itu diamputasi setelah terjepit oleh pintu.

Diberitakan Insider, Jumat (20/10/2023) pintu balkon secara tiba-tiba menutup dengan kencang dan di saat itu, tangan si penumpang tersebut sedang ada di pintu. Bagian jarinya pun terjepit hingga mengakibatkan jari telunjuk kanannya diamputasi di September 2022.

Pengacara korban William Tuttle, dalam gugatan yang diajukan ke pengadilan federal Florida bulan ini, mengatakan Kapal Carnival Horison lalai dan melanggar kewajiban untuk melakukan pencegahan. Termasuk, gagal merancang pintu balkon kapal dengan mekanisme yang akan mencegah pintu terbanting dan melukai penumpang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengaduan tersebut juga menuntut ganti rugi melebihi USD 75.000 atau Rp 1,18 miliar dan meminta pengadilan dengan juri. Serta, mencantumkan sebelas insiden penumpang Carnival Horison terluka oleh pintu balkon dengan cara yang sama.

Juru bicara Carnival mengatakan perusahaan tidak dapat berkomentar mengenai proses pengadilan yang tertunda.

ADVERTISEMENT

Nyatanya, kasus-kasus penumpang yang cedera terjepit pintu umum terjadi di kapal persiar. Itu diungkapkan pengacara maritim Michael Winkleman. Dia mengaku menerima sekitar satu panggilan per bulan dari penumpang yang mengalami cedera serupa.

"Rutinnya penumpang mendapat cukup banyak atau bahkan seluruh jarinya diamputasi. Kami selalu menangani kasus-kasus tersebut," ujarnya.

Winkleman menjelaskan pintu kabin dan balkon sering terbanting menutup karena masalah terkait tekanan udara. Misalnya, jika pintu balkon dibuka bersamaan dengan pintu kabin, hal itu dapat menciptakan ruang hampa seperti pusaran.

Beberapa perusahaan pelayaran memasang peringatan yang menyarankan penumpang untuk tidak membuka pintu kabin dan balkon secara bersamaan.

Untuk membantu mencegah pintu membuka atau menutup terlalu cepat, perusahaan pelayaran dapat menggunakan penahan pintu atau peredam, kata Winkleman. Namun dia juga mencatat mekanisme tersebut sering kali tidak berfungsi.

Lagi-lagi, juru bicara Carnival menolak mengomentari jenis mekanisme penutupan pintu yang digunakan pada kapal pesiarnya.

"Ini sangat sering terjadi dan hanya bagian dari pelayaran. Penumpang harus ekstra waspada saat membuka dan menutup pintu kapal pesiar atau balkon mereka," kata Winkleman.




(sym/fem)

Hide Ads