Bis Surat Hilang Ditelan Zaman, Kini Jadi Pemanis Trotoar

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Bis Surat Hilang Ditelan Zaman, Kini Jadi Pemanis Trotoar

Agil Trisetiawan Putra - detikTravel
Minggu, 22 Okt 2023 19:07 WIB
Bis surat di Kantor Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo. Diunggah Sabtu (21/10/2023).
Bis surat (Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng)
Jakarta -

Traveler 90-an ke bawah pasti akrab dengan bis surat. Namun kini, fungsinya telah hilang ditelan zaman dan keberadaannya hanya seperti pemanis di trotoar jalan.

Saat surat menyurat masih jadi primadona, keberadaan bis surat menjamur di tempat-tempat strategis. Lantas bagaimana nasibnya kini?

Deputi Eksekutif General Manager Kantor Pos Surakarta, Syarkawi mengatakan bis surat sudah ada sejak Kantor Pos berdiri. Terdapat dua jenis bis surat yang digunakan Kantor Pos, yakni kotak berukuran kecil dan besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Fungsi dari bis surat, sejak kantor pos berdiri diperuntukkan bagi masyarakat untuk mengirimkan suratnya melalui bis surat. Bis surat ini untuk memudahkan supaya masyarakat tidak perlu datang ke kantor pos," kata Syarkawi saat ditemui detikJateng di kantornya, Kamis (19/10/2023).

Metode pembayaran pengiriman surat adalah dengan menggunakan perangko. Syarkawi menuturkan, pengiriman surat jarak dekat maupun jauh biayanya sama sesuai harga perangko.

ADVERTISEMENT

Namun, pengiriman surat memerlukan waktu yang cukup lama. Misal surat dari Solo yang akan dikirimkan ke Jakarta memerlukan waktu 1-2 minggu.

Tak hanya surat, masyarakat juga mengirimkan kartu pos lewat bis surat. Meski saat petugas yang melakukan pick up, banyak menemukan barang-barang lain yang dimasukkan, seperti ranting pohon, daun, dan kertas-kertas.

"Kantor Pos melakukan pick up, dalam sehari dulu bisa tiga kali. Satu bis surat bisa penuh ratusan surat. Jadi kalau ditotal, jumlahnya bisa ada ribuan surat per hari," ucapnya.

Namun seiring perkembangan teknologi komunikasi, surat perlahan ditinggalkan oleh masyarakat. Dia menuturkan, sejak era berkembangnya telepon seluler, masyarakat yang mengirimkan surat sudah semakin sedikit.

Hal ini membuat keberadaan bis surat dihapuskan. Sebagian besar bis surat sudah ditarik. di Solo Raya, hanya menyisakan tujuh bis surat, yang keberadaannya saat ini lebih sebagai monumen memorable.

Bis surat sudah dinonaktifkan. Tak ada lagi petugas pos yang datang untuk mengambil surat dari bis surat.

Baca artikel selengkapnya di detikJateng




(msl/msl)

Hide Ads