Rumah Indishe di Kotagede, Yogyakarta dijuluki Rumah Pocong Sumi. Kok bisa?
Omah Indishe merupakan rumah peninggalan zaman Belanda yang dibangun pada 1860. Parjono atau akrab disapa Nono, penjaga Omah Indishe, mengatakan orang pertama yang menempati rumah tersebut adalah pasangan suami istri Atmosudigdo.
"Beliau-beliau ini orang Jawa asli," kata Nono kepada detikJogja pada Juni 2023.
Pasangan Atmosudigdo memiliki lima orang anak yang salah satunya menjadi Menteri Agama pertama Republik Indonesia (RI), Mohammad Rasjidi. Rasjidi lahir pada 20 Mei 1915 dan dilantik sebagai Menag pada 3 Januari 1946. Dua saudara Rasyidi tinggal di luar negeri dan dua lainnya tinggal di luar Jogja. Sedangkan Rasjidi tinggal di Jakarta sejak menjabat sebagai Menag.
"Dari tahun 1946 sampai sekarang, rumah ini tidak ditempati sama keluarga Bapak (Rasjidi)," kata Nono.
Omah Indishe terbengkalai selama bertahun-tahun dan tertutup oleh pepohonan serta semak belukar. Usai Gempa Jogja 2006, Nono kemudian berinisiatif untuk membersihkan bangunan yang sudah berbentuk hutan tersebut. Pada waktu yang sama, keluarga Rasjidi datang menilik Omah Indishe dan meminta Nono untuk merawat serta menjaga rumah itu sampai sekarang.
Eh, kemudian rumah berarsitektur gaya Eropa itu malah lekat sebagai rumah dengan kisah mistis sosok 'Pocong Sumi'.
Nono menceritakan julukan Rumah Pocong Sumi yang melekat pada Omah Indische berawal dari salah satu stasiun TV swasta yang mengadakan tiga acara bertema mistis. Kru TV mengaku disambut oleh makhluk astral bernama Mbah Sumi yang cukup agresif.
"Belum dimulai pun, baru introducing, baru datang ke sini, yang namanya Mbah Sumi njemput (kru TV) duluan. Beliau (Mbah Sumi) yang paling agresif. Kemudian, stasiun TV itu diam-diam menamakan seperti itu (Rumah Pocong Sumi)," jelas Nono.
"Setelah itu, rumah ini dikasih Google Maps. Jadi setiap hari yang datang banyak banget buat bikin konten seperti itu," Nono menambahkan.
Menurut Nono, ada seorang YouTuber yang menjelaskan siapa saja sosok makhluk astral di Rumah Pocong Sumi. Selain sosok Mbah Sumi, terdapat sosok Noni Belanda dan sosok-sosok lainnya yang menjadikan rumah tersebut sebagai basecamp.
Saat berita ini ditulis, Nono menjelaskan bahwa ia telah melarang dan tidak lagi menerima segala bentuk perekaman yang dilakukan oleh stasiun TV maupun pembuat konten. Selain karena dianggap mengganggu oleh penunggu rumah itu, Nono juga kewalahan dalam menghadapi kru TV maupun konten kreator yang banyak di antaranya berperilaku merusak dan semena-mena.
Dinamai Omah Indishe
Menurut Nono, rumah dengan luas 2.000 meter persegi ini kemudian diberi nama Omah Indishe. Titel ini disematkan oleh Bupati Bantul setelah meresmikan Desa Jagalan sebagai desa wisata.
Sejak saat itu, Omah Indische menjadi magnet wisatawan dari berbagai daerah di luar Yogyakarta seperti Jakarta, Surabaya, dan lain-lain. Padahal, daya tarik Kotagede yang dipromosikan oleh Bupati Bantul adalah posisi Kotagede sebagai peninggalan Kerajaan Mataram.
"Pokoknya yang pertama kali dikunjungi Omah Indische dulu. Karena sudah beredar seperti itu (julukan Rumah Pocong Sumi). Penasaran banget, tapi ya ngapunten di sini tergantung niatnya," kata Nono.
Nono menyayangkan para pengunjung yang datang ke Omah Indische hanya untuk mencari pembuktian mengenai mitos dan kemistisan rumah tersebut. Padahal, rumah tersebut memiliki sejarah yang menjadi salah satu warisan zaman Belanda berbentuk bangunan yang dimiliki Kotagede.
***
Artikel ini sudah lebih dulu tayang di detikJogja. Selengkapnya klik di sini.
(fem/fem)