Sungai Tergelap di Dunia Ditemukan, Terbentuk Organik Bukan Tercemar

Weka Kanaka - detikTravel
Rabu, 25 Okt 2023 07:39 WIB
Sungai Ruki di Kongo dinobatkan sebagai sungai tergelap di dunia. (Matti Barthel/ETH Zurich)
Kinshasa -

Sungai berwarna gelap identik dengan sungai yang tercemar bahan kimia. Berbeda dengan itu, sungai tergelap di dunia ini terbentuk dari aktivitas organik.

Sungai Ruki, yang merupakan anak Sungai Kongo, dijuluki sebagai sungai tergelap di dunia. Itu karena air di sungai ini begitu pekat, bahkan membuat siapapun yang berkunjung ke sini tidak bisa melihat pantulan wajah sendiri di air.

Melansir Odditycentral, Rabu (25/10/2023), Sungai Ruki ditasbihkan sebagai sungai tergelap di dunia dalam studi ilmiah pertama terkait sungai di Afrika. Para ilmuwan menyimpulkan bahwa air berwarna gelap itu bukan karena aktivitas kimiawi atau tercemar limbah aktivitas manusia, melainkan disebabkan oleh tingginya tingkat bahan organik terlarut dari hutan hujan di sekitarnya.

Para ilmuwan menemukan bahwa warna tersebut disebabkan oleh senyawa kaya karbon yang tercuci dari materi tanaman yang membusuk dan terbawa ke Sungai Ruki oleh air hujan dan banjir.

Dr Travis Drake, penulis utama studi yang baru-baru ini diterbitkan, mengatakan bahwa Sungai Ruki pada dasarnya 'teh hutan' yang diseduh dengan bahan tanaman yang kaya karbon. Warna air yang dihasilkan membuat Sungai Ruki lebih gelap dari Rio Negro.

"Senyawa organik yang tercuci dari vegetasi ini menyerap cahaya, jadi semakin tinggi konsentrasinya, semakin gelap airnya," kata Travis.

"Ini seperti menyeduh teh pekat dengan menggunakan banyak kantung teh," ia menambahkan.

Dengan menggunakan sistem pengukuran, tim ilmuwan ETH Zurich, Swiss, menemukan bahwa Sungai Ruki 1,5 kali lebih gelap daripada Rio Negro di Amazon, salah satu sungai tergelap di dunia. Meskipun Ruki hanya membentuk sepersepuluh dari Lembah Kongo, tetapi Sungai Ruki menyediakan seperlima dari semua karbon yang terlarut di Kongo.

"Ruki adalah salah satu sistem sungai yang paling kaya akan DOC di dunia," ujar Matti Barthel, salah satu penulis studi tersebut.

Airnya mengandung empat kali lebih banyak senyawa karbon organik dibandingkan Kongo dan 1,5 kali lebih banyak dibandingkan Rio Negro di Amazon.

"Kami terpukau oleh warna sungai," kata peneliti ETH Zurich, Travis Drake, dan menambahkan bahwa sungai ini sangat gelap sehingga Anda tidak bisa melihat tangan Anda di depan wajah Anda.



Simak Video "Video: Trump Disebut Salah Klaim soal Foto Genosida Kulit Putih di Afsel"

(wkn/fem)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork