Pepatah buah jatuh tak jauh dari pohonnya, menggambarkan sebagian anak kerap memiliki kemiripan dengan orang tuanya, entah dari sifat, perilaku, atau bahkan profesi yang dijalani.
Tak jarang pula, profesi dari orang tua menjadi inspirasi dari sang anak. Hal ini dialami pula oleh Rebecca Banks, yang berhasil mengikuti jejak kedua orang tuanya untuk menjadi awak kabin. Bahkan dalam suatu kesempatan, mereka pun terbang bersama.
Melansir Daily Star, Kamis (26/10/2023), Rebecca Banks, 30 tahun, mulai bekerja di penerbangan sejak usia 22 tahun di maskapai TUI Airways. Dia mengikuti jejak ibunya, Kay Williamson, seorang pramugari yang memulai karirnya di Britannia pada tahun 1987. Sedangkan ayah Rebecca, Ian Williamson merupakan awak kabin sejak 1980 yang memulai karir di Orion.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua orang tuanya menjalin hubungan asmara saat bekerja di Bandara Manchester pada tahun 1990. Rebecca mengakui, bahwa kedua orang tuanya yang menginspirasinya untuk terbang.
"Tanpa diragukan lagi, Ayah dan Ibu saya adalah inspirasi saya untuk menjadi pramugari. Saya selalu bangga ketika ada yang bertanya kepada saya tentang pekerjaan orang tua saya dan bahkan sekarang, saya merasa sangat beruntung dapat mengatakan, bahwa saya berbagi awal karier saya dengan orang tua saya," ujar Rebecca.
"Ketika kami pergi berlibur sebagai penumpang, melihat para kru yang berusaha keras untuk membuat pengalaman pelanggan dengan TUI menjadi istimewa, saya tahu sejak saat itu bahwa itulah yang akan menjadi tujuan hidup saya," ucapnya.
Rebecca pun tak hanya berhasil mencapai tujuan menjadi awak kabin. Ia juga berhasil terbang bersama kedua orang tuanya.
"Saya sangat beruntung bisa terbang bersama kedua orang tua saya, Ayah dan saya mengoperasikan penerbangan jarak pendek dengan Boeing 737 bersama-sama pada tahun 2016. Ibu dan saya terbang bersama beberapa kali. Salah satunya adalah dari Bristol ke Punta Cana dan itu merupakan salah satu perjalanan paling berkesan dalam karier saya," tuturnya.
Rebecca menjelaskan bahwa Ayahnya sangat profesional dalam bekerja. Bahkan ia pun harus memanggil namanya 'Ian' ketika kerja bersama. Namun ia pun kerap kali memanggilnya Ayah dan mereka akan saling bertatapan dan menertawakannya bersama.
"Beberapa kenangan yang sangat istimewa termasuk foto kami bertiga bersama di pesawat 757. Foto-foto ini diambil tak lama sebelum Ayah meninggal dunia pada November 2016," jelasnya.
Rebecca pun menyebut bahwa pramugari adalah pilihan karir yang bagus. Dia pun mendorong agar banyak orang tertarik bergabung dengan industri tersebut. "Saya akan 100% merekomendasikan bekerja sebagai awak kabin kepada siapa pun yang mempertimbangkannya. Ini benar-benar salah satu pekerjaan terbaik di dunia," ujarnya.
Ia menjelaskan karena karena bekerja menjadi pramugari membuat seseorang berkesempatan bertemu dengan orang-orang yang luar biasa dan menjalin persahabatan dengan mereka. Selain itu, memberikan pengalaman berkesan untuk liburan pelanggan merupakan kesenangan tersendiri menurutnya. Selain itu, seorang pramugari pun akan diberikan pelatihan intensif yang menurutnya begitu berguna.
"Pelatihan awal harus menjadi salah satu pengalaman yang paling fantastis dan berkesan, Anda berkembang melalui perjalanan pelatihan dengan orang-orang yang akan menjadi teman seumur hidup," imbuhnya.
(wkn/wsw)
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit