Taman Tirta Gangga terdampak pandemi. Tidak tinggal diam, kini kolam alami tinggalan Kerajaan Karangasem, Bali itu bangkit dan bahkan berhasil merah sertifikat bergengsi.
Tirta Gangga berada di Jalan Raya Abang, Ababi, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali. Taman air itu dulu tertutup untuk kalangan kerajaan, tetapi kini dibuka untuk umum. Kolam alami itu selalu ramai dikunjungi wisatawan, baik asing maupun lokal. Terlebih ketika musim libur tiba, destinasi ini tak pernah sepi akan pengunjung.
Bukan baru-baru ini saja, Tirta Gangga sudah ramai sejak dibuka untuk umum pada 1970. Tetapi, destinasi taman air ini sempat mati suri. Tak ada pengunjung yang datang. Terpuruknya Tirta Gangga terjadi kala pandemi Covid-19 melanda hampir semua wilayah dunia, tak terkecuali Indonesia.
Adanya aturan yang mewajibkan semua destinasi wisata ditutup, terutama wisata air, untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 berdampak cukup besar terhadap operasional Tirta Gangga. Sejak Maret 2020, Tirta Gangga sudah menutup gerbang untuk wisatawan. Mirisnya, Tirta Gangga menutup operasional karena Covid-19 itu tidak lama setelah membangun fasilitas restoran.
"Sejak Maret 2020 itu, kebetulan restorannya baru selesai. Sempat pre-opening pada 7 Maret 2020. Tiga hari atau seminggu setelahnya sudah Covid-19. Sejak itu sudah tidak ada wisatawan lagi," kata Anak Agung Made Kosalya, ketua badan pengelola Taman Tirta Gangga.
Meski terpuruk, Anak Agung Made Kosalya dan tim pengelola tak hanya berdiam diri. Mereka selalu berusaha melakukan gebrakan baru untuk mengantisipasi Covid-19. Pemerintah pun mengharuskan setiap destinasi wisata memiliki sistem protokol kesehatan.
Menurut Anak Agung Made Kosalya, Tirta Gangga adalah destinasi pertama yang melakukan persiapan sistem protokol kesehatan yang terlengkap.
Pengelola menyiapkan berbagai protokol kesehatan. Penyemprotan disinfektan dilakukan sebanyak dua hingga tiga kali sehari. Karyawan pun selalu menggunakan masker dan face shield. Tirta Gangga juga menyediakan wastafel untuk mencuci tangan. Tak kalah keren, Tirta Gangga memanfaatkan parkir kantor sebagai tempat isolasi sementara.
"Kami pertama kali, bahkan di Bali saya bisa mengatakan bahwa Tirta Gangga yang pertama kali melakukan persiapan sistem protokol kesehatan yang terlengkap. Mulai dari baru masuk sudah kita siapkan tempat cuci tangan, masker, sarung tangan, dan face shield. Setiap hari karyawan melakukan penyemprotan disinfektan," kata Anak Agung Made Kosalya.
Berkat kegigihan Anak Agung Made Kosalya dan tim pengelola. Pada 30 November 2020, Tirta Gangga dinyatakan memenuhi CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability) Standards.
Sertifikat CHSE yang diperoleh Tirta Gangga berlaku dengan ketentuan bahwa organisasi selalu memenuhi kriteria sebagaimana ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.
Tak berhenti di sana, keberhasilan Tirta Gangga dikala pandemi terlihat ketika Tirta Gangga menjadi lokasi pembuatan video simulasi protokol kesehatan yang diterapkan di tempat wisata dan lembaga perkantoran.
"Karena Tirta Gangga menyiapkan sistem proker yang terlengkap saat itu, hampir semua instansi di Karangasem itu meminjam tempat di sini untuk membuat video simulasi sistem prokes yang akan nantinya diterapkan di kantor mereka masing-masing. Dari Kodim, Pemda, Polres, dan banyak lagi," kata Anak Agung Made Kosalya.
April 2021 pemerintah mengeluarkan kebijakan bahwa masyarakat sudah boleh berkunjung ke destinasi wisata, asal dengan protokol kesehatan yang ketat.
"Saat itu kita konsisten menjalankan proker pada orang-orang yang berkunjung. Dampaknya dari kita di Tirta Gangga menyiapkan sistem proker terlengkap adalah begitu pemerintah membuka, masyarakat sudah boleh keluar. Tirta Gangga yang paling pertama diserbu oleh wisatawan," ujar Anak Agung Made Kosalya.
Jika dilihat dari sisi kunjungan, menurut Anak Agung Made Kosalya, setelah pandemi Covid-19 kunjungan wisatawan ke Tirta Gangga melonjak hingga tiga kali lipat. Contohnya bulan Juli 2023, kunjungan ke Tirta Gangga bisa mencapai 2600 - 2800 per harinya.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan