Taman Tirta Gangga, sebuah taman air nan megah milik Kerajaan Karangasem, pernah rusak parah. Tetapi, kemudian cantik kembali dan tersohor di dunia.
Sejak dibangun pada 1948 oleh Raja Karangasem Ida Anak Agung Agung Anglurah Ketut Karangasem, Taman Tirta Gangga menjadi tempat rekreasi primadona wisatawan yang berkunjung ke Bali. Tirta Gangga memiliki kolam dan sumber mata airnya yang alami. Ditambah, ribuan ikan jumbo yang mempercantik destinasi di Bali Timur ini.
Tirta Gangga Alami Kerusakan
Keindahan Taman Tirta Gangga tak selamanya utuh. Sama seperti objek wisata sejarah lainnya, ternyata Taman Tirta Gangga juga pernah mengalami kerusakan. Bahkan bukan hanya sekali, namun dua kali.
Anak Agung Made Kosalya, ketua badan pengelola Taman Tirta Gangga, menyebut pada 1963 Tirta Gangga pernah rusak parah akibat letusan Gunung Agung. Sebagian besar bangunan mengalami kerusakan yang mengharuskan Tirta Gangga untuk melakukan revitalisasi.
Meski telah dilakukan revitalisasi dan pembangunan kembali, karakter dan ciri khas Tirta Gangga tak pernah hilang. Pengelola membangun kembali Tirta Gangga seperti semula dengan tetap mengusung konsep heritage.
Tidak berhenti di sana, 58 tahun setelah mengalami kerusakan pertamanya, Tirta Gangga kembali dilanda kerusakan. Menurut Anak Agung Made Kosalya, pada 2021 Tirta Gangga kembali rusak akibat curah hujan yang tinggi dan bocornya pipa air di bawah tanah.
"Tahun 2021 pernah jebol. Itu penyebabnya adalah curah hujannya sangat tinggi. Tetapi ada faktor utama penyebabnya yaitu ada pipa air yang tertanam di bawah tembok pagar dan itu bocornya ke bawah jadi tidak ada yang tau pipa itu bocor sudah bertahun-tahun," kata Anak Agung Made Kosalya.
Kebocoran pipa membuat tanah di Tirta Gangga mulai tergerus, namun tak terlihat dari permukaan. Sebab, kebocoran terjadi di dalam tanah. Ketika musim hujan melanda mengakibatkan volume air di Tirta Gangga meningkat. Kondisi tanah yang sudah tergerus ditambah beban air di kolam yang semakin banyak akhirnya menyebabkan tembok pembatas jebol.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
![]() |
"Dari sana kan membuat kemampuan menahan beban dari tanah itu sudah berkurang karena di bawah tanah sudah tergerus. Jadi itulah penyebab temboknya jebol dan amblas," kata Anak Agung Made Kosalya.
Amblasnya tembok pagar tak hanya membuat air di kolam Tirta Gangga hampir habis, melainkan ikan-ikan jumbo yang kerap menghiasi kolam ikut terbawa arus. Beruntungnya, Tirta Gangga memiliki struktur kolam yang bertumpang-tumpang sehingga masih ada ikan yang tersisa di kolam.
"Struktur kolam ini bertumpang-tumpang, jadi tidak semua ikan itu hanyut. Ini kan ada dua sisi, yang di selatan dan utara tapi dua kolam mini nyambung. Nah karena strukturnya ini bertumpang-tumpang jadi yang hanyut itu sebagian besar ikan yang berada di sebelah selatan," kata Anak Agung Made Kosalya.
Masyarakat juga tampak peduli dengan kerusakan yang terjadi di Tirta Gangga. Beberapa masyarakat mengembalikan ikan-ikan yang hanyut ke sawah mereka.
"Kemungkinan ikan juga banyak yang mati karena hanyut ke sawa dan sungai," kata Anak Agung Made Kosalya.
Kerusakan yang terjadi di Tirta Gangga terjadi ketika destinasi ini masih ditutup akibat pandemi Covid-19. Itu membuat kerusakan yang terjadi tidak berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan.
Tak tinggal diam, Anak Agung Made Kosalya selaku ketua badan pengelola Taman Tirta Gangga melakukan perbaikan dalam waktu tiga bulan.
"Dalam waktu cepat saya membangun kembali Taman Tirta Gangga. Sehingga dalam waktu tiga bulan saya melakukan perbaikan kembali dan itu sudah selesai. Ini juga mengantisipasi pada waktu itu saya dengar empat bulan lagi saat kejadian bahwa pariwisata sudah mau dibuka," Anak Agung Made Kosalya menjelaskan.
Tirta Gangga Hari Ini
Meski sudah mengalami kerusakan dua kali, Tirta Gangga bak lahir kembali dengan keindahan kolam yang tak lepas dari konsep heritage. Ikan-ikan jumbo juga masih menghiasi kolam dan memperindah jernihnya air.
Tak hanya itu, Anak Agung Made Kosalya juga menata kembali kebun-kebun di sekitar kolam Tirta Gangga untuk menambah keindahan destinasi wisata ini. Usaha yang dilakukan Anak Agung Made Kosalya dan tim akhirnya membuahkan hasil. Kunjungan Tirta Gangga mengalami peningkatan hingga mendapatkan 2600 kunjungan setiap harinya.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum