Ini Museum Narkoba Pertama di Indonesia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ini Museum Narkoba Pertama di Indonesia

Fitrya Anugrah - detikTravel
Senin, 30 Okt 2023 17:31 WIB
Kepala BNN Komjen Petrus Reinhard Golose meresmikan museum antinarkotika, bernama Pranidha Ranajaya Ghanavara yang disebut pertama di Indonesia dan ASEAN. (Fitrya Anugrah/detikcom)
Museum antinarkotika bernama Pranidha Ranajaya Ghanavara (Foto: Fitrya Anugrah/detikcom)
Jakarta -

Inilah museum yang membahas tentang narkoba dan menjadi yang pertama di Indonesia. Tak hanya itu, keberadaannya juga menjadi yang pertama di Asia Tenggara.

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Petrus Reinhard Golose meresmikan museum antinarkotika yang berlokasi di Kantor Pusat BNN. Museum itu bernama Pranidha Ranajaya Ghanavara.

"Ini museum pertama antinarkotika, sekali lagi antinarkotika di Indonesia. Bahkan kalau noleh di Asia Tenggara belum ada yang berinisiasi untuk membuat ini," kata Petrus saat Peresmian Museum BNN RI di Cawang, Jakarta Timur, Senin (30/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Museum itu berlokasi di Lantai 3 Gedung Pradavi Rajistha Gataroga, BNN RI. Museum tersebut didirikan agar masyarakat dapat belajar mengetahui bahaya dan cara menanggulangi narkoba di Indonesia.

Petrus juga menyampaikan bahwa penanggulangan narkotika bukan hanya tanggung jawab BNN dan pemerintah, melainkan seluruh elemen masyarakat. Sehingga upaya melawan peredaran narkoba harus divisualisasikan menjadi suatu bagian tapak sejarah.

ADVERTISEMENT

Museum Pranidha Ranajaya Ghanavara memajang berbagai jenis koleksi artefak dari BNN RI, mulai dari seragam, duplikat anjing pelacak, hingga contoh alat-alat penangkapan. Museum tersebut mengusung konsep museum pintar yang selalu memperbarui koleksinya yang dipamerkan.

Kepala BNN Komjen Petrus Reinhard Golose meresmikan museum antinarkotika, bernama Pranidha Ranajaya Ghanavara yang disebut pertama di Indonesia dan ASEAN. (Fitrya Anugrah/detikcom)Museum antinarkotika bernama Pranidha Ranajaya Ghanavara (Foto: Fitrya Anugrah/detikcom)

"Kita tetap konsepnya adalah smart museum, sehingga tetap kita updating. Jadi bukan hanya artefak aja tetapi dokumentasinya juga," ucap Petrus.

Museum tersebut berisi berbagai macam jenis replika narkotika seperti tanaman ganja, sabu, ekstasi, heroin, tembakau gorila, dan sebagainya. Dalam setiap bentuk replika narkotika tersebut juga disisipkan informasi seperti penggunaan, gejala pemakaian, hingga dampak pemakaian.

Museum ini terbuka bagi siapapun yang ingin mengetahui soal jenis-jenis hingga bahaya mengenai narkotika. Museum dibuka per hari ini.

Selain itu juga ditampilkan alat-alat yang kerap dipakai untuk penyalahgunaan narkoba seperti sendok, korek, suntikan, lintingan kertas, dan alat-alat lainnya.

Demikian juga terpajang alat berat seperti mesin cetak tablet narkotika. Terlihat juga di pojok ruangan, sebuah replika tubuh manusia yang rusak dampak mengkonsumsi narkotika.

Artikel ini telah tayang di detikNews




(msl/fem)

Hide Ads