Peneliti: Gunung Padang Adalah Piramida Tertua di Dunia!

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Peneliti: Gunung Padang Adalah Piramida Tertua di Dunia!

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Selasa, 31 Okt 2023 05:01 WIB
Kondisi di Gunung Padang.
Gunung Padang di Cianjur disebut-sebut piramida tertua di dunia. (Foto: Istimewa)
Jakarta -

Misteri Gunung Padang terkuak sedikit demi sedikit. Dengan analisis penanggalan karbon menunjukkan situs di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat itu sebagai piramida tertua di dunia.

Fakta itu diungkapkan oleh Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) yang beranggotakan 12 peneliti. Salah satunya dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), yakni Professor Danny Hilman Natawidjaja.

"Gunung Padang is the oldest pyramid in the world. After a long journey, hard work, and waiting, It finally came to an end, but a new beginning," begitulah kalimatnya yang dikutip dari Facebooknya, Senin (30/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hari ini hari yang sangat membanggakan dan membahagiakan karena hasil jerih payah dan kerja keras TTRM dan seluruh rekan-rekan di Gunung Padang menjadi terang benderang dan sah sudah memasuki dunia literatur sains dunia," dia menambahkan.

Penelitian tentang Gunung Padang dari Professor Danny dan kawan-kawan dipublikasikan dalam jurnal Wiley. Berikut fakta-fakta mengenai situs Gunung Padang sebagai piramida tertua di dunia.

ADVERTISEMENT

1. Gunung Padang merupakan piramida prasejarah yang berlapis-lapis

Studi ini dengan kuat menunjukkan bahwa Gunung Padang bukanlah sebuah bukit alami melainkan sebuah konstruksi berbentuk piramida. Inti piramida terdiri dari lava andesit masif yang dipahat dengan cermat (Unit 4), diselimuti oleh lapisan konstruksi batuan (Unit 3, Unit 2, dan Unit 1).

Analisis penanggalan karbon lebih lanjut mendukung sejarah panjang konstruksi berlapis-lapis, yang mencakup periode-periode yang berurutan.

Konstruksi tertua, Unit 4, kemungkinan besar berasal dari bukit lava alami sebelum dipahat dan kemudian diselimuti secara arsitektural selama periode glasial terakhir antara 25000 dan 14000BCE.

Setelah itu, Gunung Padang ditinggalkan oleh pembangun pertama selama ribuan tahun, sehingga menyebabkan pelapukan yang signifikan. Sekitar tahun 7900-6100SM, Unit 3 sengaja dikubur dengan timbunan tanah yang cukup besar.

Kira-kira satu milenium kemudian, antara tahun 6000 dan 5500BCE, pembangun berikutnya tiba di Gunung Padang dan membangun Unit 2. Terakhir, yang membangun terakhir tiba antara tahun 2000 dan 1100BCE, membangun Unit 1.

Menarik untuk dicatat bahwa selama pembangunan Unit 1, Unit 2 kemungkinan besar masih relatif utuh dan terpelihara dengan baik. Namun, dalam kejadian yang aneh, Unit 2 kemudian dikuburkan, kemungkinan untuk menyembunyikan identitas aslinya demi tujuan pelestarian.

Hasilnya, Unit 2 kini terletak tersembunyi di bawah Unit 1, yang terdiri dari teras batu sederhana atau punden berundak yang melambangkan penampakan terkini Gunung Padang.

2. Kesimpulan dan kajian lebih lanjut

Studi ini menyoroti keterampilan batu tingkat lanjut sejak zaman es terakhir. Temuan ini menantang keyakinan konvensional bahwa peradaban manusia dan perkembangan teknik konstruksi canggih hanya muncul selama periode hangat Holosen awal atau awal Neolitikum, dengan munculnya pertanian sekitar 11000tahun yang lalu.

Namun, bukti dari Gunung Padang dan situs lain, seperti Gobekli Tepe, menunjukkan bahwa praktik konstruksi yang maju sudah ada ketika pertanian, mungkin, belum ditemukan.

Para pembangun Unit 3 dan Unit 2 di Gunung Padang pasti mempunyai kemampuan tukang batu yang luar biasa, yang tidak sejalan dengan budaya tradisional pemburu-pengumpul.

Penguburan bangunan ini sekitar 9000tahun yang lalu menambah intrik karena alasan yang tidak sepenuhnya dipahami. Mengingat pendudukan Gunung Padang yang berlangsung lama dan terus-menerus, masuk akal untuk berspekulasi bahwa situs ini memiliki arti penting, sehingga menarik orang-orang kuno untuk berulang kali menempati dan memodifikasinya.

Untuk lebih meningkatkan pengetahuan kita tentang Gunung Padang, penting bagi penelitian di masa depan untuk melakukan penggalian yang komprehensif dan sistematis yang menggali karakteristik Unit 2, Unit 3 dan Unit 4, serta signifikansi budayanya.

Penggunaan teknik pencitraan geofisika canggih dan pengeboran terarah terbukti berperan penting dalam mengeksplorasi struktur bawah tanah, termasuk ruang-ruang potensial.

Jika ditemukan ruang selama operasi pengeboran, penggunaan kamera lubang bawah dapat memberikan dokumentasi visual yang berharga. Selain itu, melakukan studi penanggalan radiometrik yang lebih luas akan berkontribusi untuk memperoleh perkiraan usia konstruksi yang tepat, sehingga meningkatkan pemahaman kita tentang garis waktu historisnya.

Gunung Padang adalah bukti luar biasa, berpotensi menjadi piramida tertua di dunia. Investigasi lebih lanjut dan penelitian interdisipliner akan mengungkap rahasia tersembunyi dan memberikan lebih banyak cahaya pada peradaban kuno yang berkembang di situs misterius ini.

Penelitian lengkap dimuat dalam situs pendidikan Wiley. Mereka yang berperan dalam kegiatan ini yakni Danny Hilman Natawidjaja, Andang Bachtiar, Bagus Endar B. Nurhandoko, Ali Akbar, Pon Purajatnika, Mudrik R. Daryono, Dadan D. Wardhana, Andri S. Subandriyo, Andi Krisyunianto, Tagyuddin, Budianto Ontowiryo, dan Yusuf Maulana.




(msl/fem)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Misteri Gunung Padang
Misteri Gunung Padang
34 Konten
Situs Cagar Budaya Gunung Padang masih menyimpan misteri mengenai bagaimana terbentuknya bangunan punden berundak yang berukuran sangat besar di sana. Selain menyimpan misteri, situs ini juga menarik untuk dikunjungi wisatawan.
Artikel Selanjutnya
Hide Ads