Video yang memperlihat Tugu Triangulasi di kawasan puncak Gunung Merbabu roboh viral di media sosial. Terkait itu, Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) sudah menerima laporan dan akan memperbaiki kembali.
"Punya kenangan di tugu ini gan? Beginilah kondisi tugu di puncak trianggulasi Gunung Merbabu yang roboh begitu saja dan belum diketahui penyebabnya," demikian tulis keterangan dalam postingan video akun Instagram @mountnesia hari ini, dikutip detikJateng, Selasa (31/10/2023).
Postingan ini telah dilihat ratusan ribu kali, mendapat belasan ribu like, dan ratusan komentar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat dimintai konfirmasi terkait postingan tersebut, Plt Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) Nurpana Sulaksono mengatakan pihaknya sudah mendapatkan informasi pada Sabtu (28/10) lalu bahwa Tugu Triangulasi roboh.
"Tugu itu dibangun tahun 2017. (Penyebab roboh) Fondasi tugu itu terkena erosi karena hujan, terus kemudian juga dipegang-pegangi pendaki, untuk foto-foto pendaki. Terus pas kemarin (Kamis) angin kencang juga akhirnya itu roboh," kata Nurpana saat dihubungi wartawan, Selasa (31/10/2023).
Nurpana pun menepis penyebab robohnya tugu tersebut karena dampak kebakaran di sejumlah titik di kawasan Merbabu.
"Bukan, bukan (kebakaran) karena sudah sampai ke atas sabana tidak ada. Justru di atas itu kebanyakan batu bertanah," ujarnya.
"Itu murni karena terkikis terus, kemudian fondasi naik, jadi ketahanan semakin berkurang, terus Kamis-Jumat itu angin cukup kencang. Itu yang kemungkinan menyebabkan dia (tugu) roboh," imbuh Nurpana.
Pihaknya menduga Tugu Triangulasi roboh sebelum kebakaran Merbabu. BTNGMb pin akan memperbaiki tugu yang roboh tersebut.
"Itu tentunya akan kita pelihara (perbaiki), insyaallah tahun depan. Kita anggarkan tahun depan, kita lakukan pemeliharaan. Kita bangun kembali disesuaikan dengan ketersediaan anggaran dan sesuai dengan bentuk dan lain sebagainya," kata Nurpana.
Artikel ini telah tayang di detikJateng.
(sym/sym)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum