Pria bernama Kamarudin (50) jadi korban terakhir digigit Komodo. Kamarudin sempat melawan si kadal purba yang mencabik-cabik bagian betisnya. Ini kisahnya:
Kamarudin berjuang sekuat tenaga menyelamatkan nyawanya saat seekor komodo berukuran besar menyerangnya pada Rabu siang (1/11/2023). Pria asal Kampung Komodo di Pulau Komodo, Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu nekat melawan keganasan komodo yang menyerangnya.
"Dia melakukan perlawanan. Setelah digigit dia pegang kepala komodo, dia buka mulutnya, dia keluarin kakinya, betisnya (dari mulut komodo). Itu menurut keterangan korban," ungkap Sekretaris Desa Komodo Ismail, Jumat (3/11/2023). Ia sudah menjenguk Kamarudin di Rumah Sakit Siloam Labuan pada Kamis (2/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ismail mengungkapkan Kamarudin berhasil melepaskan kakinya dari cengkraman ora-sebutan komodo bagi warga setempat. Kamarudin mengalami luka robek yang serius di betis kirinya.
"Betisnya tercabik-cabik, hancur," ungkap Ismail.
Kamarudin menjalani operasi pada Rabu malam (1/11/2023). Ismail mengungkapkan warga kampung komodo tersebut menerima 10 jahitan di betisnya.
Menurut Ismail, komodo yang menggigit Kamarudin itu berukuran besar. "Ada isi daging betis yang sempat dimakan komodo," beber Ismail.
Setelah berhasil melepaskan diri dari cengkraman komodo, Kamarudin pulang ke rumahnya dengan berjalan tertatih-tatih dan kaki kiri berlumuran darah. Sempat ditangani petugas medis di Puskesmas Pembantu (Pustu) Kampung Komodo, Kamarudin kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo oleh Tim SAR Gabungan.
Menurut Ismail, kondisi Kamarudin saat ini sudah mulai stabil. "Sudah membaik," kata Ismail.
Ia Digigit Komodo Saat Memetik Buah Asam
Kamarudin digigit komodo saat memetik asam di Loh Lawi, tak jauh dari Kampung Komodo pada Rabu (1/11/2023). Hewan buas yang datang dari arah belakang itu langsung menggigit betis Kamarudin.
"Dia lagi petik buah asam, terus dia tidak tahu komodo datang dari arah belakang (menggigit betisnya)," ungkap salah satu warga Kampung Komodo, Abdul Salam, Rabu siang.
Kamarudin adalah korban ketiga warga di Taman Nasional Komodo yang digigit komodo dalam rentang waktu sebulan terakhir. Dua korban lainnya adalah warga Pulau Rinca bernama Muhaimin dan Ratna. Keduanya selamat setelah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit di Labuan Bajo.
Muhaimin digigit di tangannya saat sedang beristirahat melepas lelah di sebuah batu tak jauh dari rumahnya di Kampung Waerebo, Dusun Kerora, Desa Pasir Panjang, pada 24 Oktober 2023. Sedangkan, tangan Ratna juga digigit saat menjemur ikan di depan rumahnya pada 2 Oktober 2023.
Warga Kampung Komodo Minta Dibuatkan Pagar
Warga Kampung Komodo di Pulau Komodo, Taman Nasional Komodo, Manggarai Barat, NTT, meminta dibuatkan pagar pembatas seusai Kamarudin diserang komodo saat memetik buah asam. Sebab, selama ini mereka hidup berdampingan dengan komodo.
"Sangat berharap dengan keadaan sekarang (dibuatkan pagar pembatas dengan habitat komodo karena sudah ada warga yang menjadi korban serangan komodo)," ujar salah satu warga bernama Abdul Salam, Kamis (2/11/2023).
Salam mengatakan beberapa tahun lalu Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) sempat membangun pagar pembatas di Kampung Komodo, tapi tak diselesaikan. Pagar pembatas itu hanya dibangun pondasinya.
"Itu hari sudah buat, tapi tidak lanjut selesai entah apa kendala kami tidak tahu. Anggarannya di BTNK," kata Salam.
Ia mengaku selama ini dirinya tak berharap dibuatkan pagar pembatas. Sebab, warga setempat percaya dengan legenda yang menyebutkan bahwa mereka bersaudara dengan komodo.
"Kalau ulur ke belakang mitos kami saudara dengan komodo, saya mungkin orang pertama tidak setuju kalau dipagar," ungkap Salam.
Salam mengaku terkejut ada warga di kampungnya menjadi korban serangan komodo. Padahal, sebelumnya tak ada kasus serupa meski banyak warga keluar dari kampung untuk berburu hewan untuk makanan komodo. Salam tak mengetahui penyebab komodo kini berbalik arah menyerang warga.
"Sekarang baru ada (warga Kampung Komodo digigit komodo). Dulu-dulunya tidak pernah komodo gigit, orang malahan orang tua dulu hidup aman dari gangguan komodo," terang Salam.
-----
Artikel ini telah naik di detikBali.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol