Efek lanjutan sudah dirasakan dari jembatan kaca yang pecah di Banyumas. Pengelola hutan pinus di sana merugi ratusan juta.
Ketua Koperasi Hutan Pinus Limpakuwus (HPL), Eko Purnomo, mengatakan dengan adanya kejadian tersebut pihak pengelola wisata HPL secara sukarela ikut menutup kawasan wisata. Namun menurut Eko, tempat wisata ini mengalami kerugian Rp 100 juta pascaditutup selama satu minggu.
"Hari biasa sekitar 300-400 pengunjung. Kalau weekend bisa sampai 3 ribu. Harga tiket masuk Rp 17.500 per orang. Setelah ditutup seminggu ini kita mengalami kerugian Rp 100 juta. Hampir 90 orang yang terlibat di sini termasuk karyawan dan pedagang terdampak," terangnya kepada wartawan, Rabu (1/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, GM PT Palawi Resorsis Area Bisnis Wisata Wilayah Barat, Komarudin, menjelaskan jembatan kaca The Geong berada di luar kawasan Hutan Pinus Limpakuwus. Meski begitu, pengelola tetap menutup sementara wisata Hutan Pinus Limpakuwus.
"Wahana jembatan kaca The Geong Hutan Pinus Baturraden bukan merupakan wahana yang diusahakan oleh PT Perhutani Alam Wisata dan berada di luar kawasan Hutan Perum Perhutani KPH Banyumas Timur. PT Perhutani Alam Wisata tidak mempunyai kerja sama pada wahana tersebut," kata Komarudin kepada wartawan.
Jika itu berada di luar pengelolaan PT Perhutani Alam Wisata, pihaknya tidak bisa memberikan arahan dan pengawasan terkait dengan keselamatan tersebut.
Baca artikel selengkapnya di detikJateng
(msl/msl)
Komentar Terbanyak
Study Tour Dilarang, Bus Pariwisata Tak Ada yang Sewa, Karyawan Merana
Penumpang Pria yang Bawa Koper saat Evakuasi Pesawat Dirujak Netizen
Koper Penumpangnya Ditempeli Stiker Kata Tidak Senonoh, Transnusa Buka Suara