Sekilas ketika mendengar nama Gunung Padang, mungkin banyak yang mengira sebuah gunung ini terletak di kota Padang. Alih-alih begitu, justru Gunung Padang berlokasi di Cianjur, Jawa Barat, mengapa demikian?
Gunung Padang merupakan sebuah situs gunung yang memiliki ratusan balok batu tua. Situs ini dinilai sangat berharga karena dinilai sebagian pihak sebagai situs tertua di dunia. Situs Gunung Padang berlokasi di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur.
Usut punya usut, nama Gunung Padang ini diambil bukan karena lokasinya yang berada di Padang. Melainkan diambil dari bahasa Sunda yang bermakna terang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kenapa namanya Gunung Padang, karena ada di Cianjur. Karena padang itu diambil bahasa baku, atau bahasa dasar. Padang itu terang, dalam bahasa Sundanya caang," ujar Polisi Khusus Gunung Padang sekaligus warga lokal, Nanang Sukmana, kepada detikTravel, Jumat (3/11/2023).
Sementara itu, mengutip detikNews, untuk versi kedua kata padang merupakan sebuah akronim dari beberapa kata. Yaitu 'Pa' yang berarti tempat, 'da' yang berarti besar atau agung, dan 'Hyang' yang berarti leluhur. Jika ketiganya disusun akan menjadi kata Padang yang berarti 'Tempat Agung Para Leluhur'.
Selain itu, Nanang pun memberikan makna lain terkait nama padang. Dinamakan sebagai terang karena berkunjung ke sini traveler dapat melihat hamparan pemandangan yang luas tanpa ada yang menghalangi, mengingat lokasi gunung ini cukup tinggi, yakni sekitar 885 meter di atas permukaan laut (mdpl).
"Kenapa dinamakan Gunung Padang? karena kalau kita berdiri di Puncak Gunung Padang, bisa melihat pandangan luas jauh ke mana-mana itu artinya padang. Jadi kalau di kita, padang itu bisa melihat hamparan luas ke mana-mana, perbukitan, hutan-hutan, lahan hijau seperti itu kan," jelasnya.
Makna dari sebuah kata padang ini pun bisa saja melebar ke hal-hal lain, misalnya aktivitas bertapa dan menenangkan diri yang biasa dilakukan pengunjung ke Gunung Padang. Nanang menyebut, bertapa di sini traveler dapat merenung, mengintrospeksi diri, dan mencari keterangan dalam diri.
"Tapi bagaimana mengartikanya, padang di Gunung Padang itu mau padang ke luar apa padang ke dalam? Kalau padang ke luar kita bisa berdiri melihat pandangan luas ke mana-mana, itu keluar, kalau ke dalam, artinya ke dalam diri. Kita bisa merenung, mengintrospeksi diri, biar padang hati kita, jadi terang hati kita," tutur Nanang.
(wkn/ddn)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol