Kota Cantik di Spanyol 'Haramkan' Pembukaan Hotel Baru

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kota Cantik di Spanyol 'Haramkan' Pembukaan Hotel Baru

Syanti Mustika - detikTravel
Senin, 06 Nov 2023 18:07 WIB
Warga melakukan olahraga di Pantai La Concha di San Sebastian pada 2 Mei  2020 tak lama setelah pemerintah mengizinkan warga keluar rumah untuk kali pertama sejak lockdown nasional untuk memutus rantai COVID-19. Warga diizinkan keluar rumah untuk berolahraga dalam tempo 48 jam sejak 26 April sebagai perpanjangan awal lockdown pada 14 Maret. (Photo by ANDER GILLENEA / AFP)
Pantai La Concha di San Sebastian (Foto: AFP/ANDER GILLENEA )
Jakarta -

Warga San Sebastian, salah satu tujuan populer di Spanyol, membuat kebijakan baru karena muak dengan wisatawan. Pembangunan hotel baru dilarang.

Dilansir dari The Sun, Senin (6/11/2023) liburan ke Sebastian bisa jadi akan semakin mahal. Sebab, harga hotel di kota yang menyabet predikat The Best City in Europe dan Kota dengan Makanan Terbaik di Dunia pada 2023 versi pembaca Lonely Planet bakal lebih mahal.

Itu sebagai imbas dari kebijakan pemerintah yang melarang pembukaan akomodasi baru di wilayah mereka, baik hotel atau pun apartemen untuk turis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yam, menurut surat kabar lokal La Nacion, San SebastiΓ‘n, kota resor Spanyol di Teluk Biscay, ingin mencegah pembukaan hotel dan apartemen wisata baru.

Awal tahun ini, Wali Kota Eneko Goia mengatakan bahwa akomodasi mereka sudah cukup.

ADVERTISEMENT

"Pasokan akomodasi wisata mencukupi dan sudah waktunya untuk membatasi pembukaan usaha baru," ujarnya.

Pada saat yang sama, dewan kota mengungkapkan niatnya untuk menerapkan serangkaian tindakan yang bertujuan membatasi pembukaan bisnis pariwisata baru di San SebastiΓ‘n. Goia berencana untuk menyatakan beberapa bagian kotanya 'jenuh' dalam upaya untuk mempromosikan pariwisata berkelanjutan.

Saking ramainya, untuk setiap 100 penduduk kota, terdapat 9,91 wisatawan.

Dalam laporan awal yang disebut 'Rencana Perencanaan Kota Umum' menguraikan dampak negatif yang ditimbulkan oleh wisatawan terhadap kota tersebut dalam beberapa tahun terakhir. Hasilnya, wisatawan berdampak negatif terhadap kuliner, budaya, dan perekonomian kota tersebut.

Selain laporan tersebut, grafiti anti pariwisata juga bermunculan di seluruh kota. Pesan-pesan yang meminta wisatawan untuk 'pulang' diduga ditulis di monumen dan jembatan.

Memang telah banyak usulan terhadap pembatasan wisatawan, namun usulan tersebut tak berarti melarang wisatawan datang. Sebaliknya, dewan kota ingin wisatawan dan penduduk dapat 'hidup berdampingan' di kota tersebut.

Langkah-langkah yang diusulkan telah disambut baik oleh salah satu operator wisata di kota pelabuhan.

Manajer Apartemen San SebastiΓ‘n, Inigo Etxebeste mengatakan pembatasan jumlah hotel itu diyakini bakal memberikan kepastian kepada hotel soal persaingan bisnis. Hotel pun bisa meningkatkan layanan kepada wisatawan.

"Bagi hotel-hotel yang sudah memiliki pelanggan, langkah ini berarti pesaing potensial baru tidak akan dapat beroperasi, dan oleh karena itu semua wisatawan yang datang harus tetap tinggal di sana, hotel-hotel yang ada ini," kata Inigo.

"Oleh karena itu, saya memperkirakan hotel akan menikmati tingkat hunian yang lebih tinggi, dan harga per malam yang lebih tinggi lagi, karena meningkatnya permintaan dan penawaran yang tidak berubah di pasar," dia menambahkan.

Kota di Spanyol resah dengan overtourism

Ternyata, banyak daerah lain di Spanyol juga berupaya mengurangi jumlah pariwisata. Salah satunya adalah Barcelona.

Wali Kota Barcelona, Ada Colau, telah memberlakukan sejumlah pembatasan untuk mencegah lebih banyak wisatawan berkunjung. Aturan itu mencakup larangan pembukaan hotel baru di pusat kota, pembatasan jumlah tempat tidur hotel, dan pembatasan rencana perluasan bandara.

Dia kini dia juga ingin mengurangi jumlah kapal pesiar yang mengunjungi Barcelona.

Lanzarote menginginkan lebih sedikit kunjungan bule Inggris dan ingin menarik wisatawan Prancis, Italia, dan Belanda.

Presiden Dewan Lanzarote, Dolores Corujo, mengatakan mereka berencana untuk menerima lebih sedikit wisatawan.

"Dengan pengeluaran yang lebih besar di destinasi tersebut sehingga mereka menghasilkan kekayaan yang lebih besar dalam perekonomian secara keseluruhan," katanya.

Kepulauan Balearic, yang mencakup Majorca, Menorca dan Ibiza, juga mengatakan mereka ingin lebih sedikit wisatawan yang berkunjung.




(sym/fem)

Hide Ads