Tahun 2023 tinggal menyisakan dua bulan lagi, tapi pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) masih jauh dari target tahun 2023 yang sudah ditetapkan.
Sampai bulan September, capaian pergerakan itu baru setengah dari target 1,4 miliar pergerakan. Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf, Vinsensius Jemadu menjabarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai perjalanan wisnus pada triwulan III.
Data menunjukkan ada 192,52 juta perjalanan wisnus. Jumlah ini naik 13,36 persen dibandingkan triwulan III pada tahun lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan sepanjang triwulan III, jumlah perjalanan wisnus tertinggi terjadi pada Juli 2023. Saat itu, BPS mencatat terjadi 73,69 juta perjalanan.
"Saat itu adalah liburan sekolah sehingga banyak sekali yang bepergian," kata Vinsensius di Gedung Sapta Pesona Kemenparekraf Jakarta, Senin (6/11/2023).
Sementara itu, jika ditotal sejak Januari - September, perjalanan wisnus telah mencapai 626,09 juta.
"Kita berharap pergerakan ini akan terus meningkat sampai akhir tahun," ujarnya.
Namun, Vinsensius tak menampik bahwa capaian tersebut masih jauh dari target yang diberikan kepada Kemenparekraf yakni 1,2 - 1,4 miliar pergerakan domestik. Apalagi, tahun 2023 akan berakhir dalam waktu kurang dari 2 bulan lagi.
"Untuk mencapai 1,2 - 1,4 miliar sangat berat. Kami optimis capai dulu 1 miliar," ujarnya.
Vinsensius menjelaskan ada sejumlah faktor yang menghambat tercapainya target tersebut. Salah satunya adalah perekonomian yang belum pulih setelah COVID-19.
"Secara nasional kita belum pulih 100 persen. Kedua, tingkat perekonomian atau purchasing power belum pulih 100 persen," ucapnya.
Selain itu, industri penerbangan juga belum sepenuhnya menjalankan rute-rute seperti sebelum COVID-19. Hal ini membuat pergerakan masyarakat jadi terhambat.
"Jadi saat-saat tertentu, saat libur, kesulitan juga mendapatkan tiket pesawat. Di saat tertentu masih sangat mahal untuk penerbangan domestik," kata dia.
Meskipun berada dalam situasi sulit, Vinsensius menjelaskan bahwa Kemenparekraf tetap berusaha menggenjot pergerakan dalam negeri. Salah satu strateginya adalah memperbanyak penyelenggaraan event.
"Salah satu instrumen paling efektif adalah penyelenggaraan event. Kita pastikan untuk mewajibkan event itu harus melibatkan kabupaten/kota bahkan provinsi. Gencar di promosi sehingga event dihadiri masyarakat di luar kabupaten itu sehingga bisa meningkatkan pergerakan wisnus," pungkasnya.
(pin/wsw)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour