Sadis! Pilot Harus Sehat Mental, Saat Ambyar Terancam Kehilangan Pekerjaan

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Selasa, 07 Nov 2023 13:02 WIB
Alaska Airlines (Foto: AP)
Jakarta -

Kesehatan mental pilot di negara ini diabaikan. Pilot-pilot sampai khawatir andai ketahuan sedang tidak baik-baik saja.

Dikutip dari CNN, Selasa (7/11/2023) situasi kurang sip buat pilot itu terungkap dari insiden yang menimpa Alaska Airlines Richard Wesmoreland. Ia mengatakan kendati awalnya menjadi pilot sebuah maskapai sangat menyenangkan, tetapi rutinitas itu penjadi pembeda.

Belum lagi dia harus bolak-balik antara rumahnya di dekat Houston dan basis maskapai regional SkyWest yang berada di Detroit, sekitar 19 jam perjalanan darat, mulai berdampak pada pernikahan dan dirinya sendiri.

"Gaya hidup tersebut mulai membebani saya secara mental. Saya seperti berada di tempat yang gelap," ujar Richard, yang kini berusia 37 tahun dan mengawali pekerjaan sebagai pilot dari pramugara.

Karena tidak merasakan kenyamanan lagi, akhirnya Richard memilih untuk mengakhiri kariernya. Sebab, di tempat kerjanya pun tidak memungkinkan untuk mendapatkan pendampingan perawatan mental. Andai mengakui situasi itu kepada perusahaan, ujung-ujungnya dia dan pilot yang mengalami permasalahan serupa harus meninggalkan pekerjaan.

Keresahan serupa dialami oleh pilot lain. Jika mereka mendapatkan bantuan untuk mengatasi depresi maka Administrasi Penerbangan Federal akan mengakhiri karier mereka.

Tetapi Richard tidak tinggal dia. Dia dan banyak pilot profesional lain kini menyerukan kepada FAA untuk melakukan reformasi kesehatan mental yang sudah terlambat selama puluhan tahun.

Aksi itu menjadi sorotan ketika Joseph D. Emerson dari California didakwa mencoba menabrakkan pesawat Alaska Airlines. Peristiwa itu terjadi saat kapten berusia 44 tahun itu sedang bertugas di kursi cadangan kokpit antara Seattle dan San Francisco. Menurut dokumen pengadilan, Emerson mengatakan "Saya tidak baik-baik saja" dan menarik kedua gagang pemadam kebakaran mesin Embraer 175.

Jika bukan karena intervensi cepat kru pesawat maka dapat membuat pesawat berbobot 24 ton ini meluncur tanpa mesin menyala.

Emerson kemudian mengatakan kepada polisi bahwa dia tidak tidur selama 40 jam. Ia baru-baru ini bereksperimen dengan magic mushroom dan mengalami depresi selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.

Tanpa pemeriksaan medis dan sertifikat dari FAA, pilot akan dilarang terbang. Pilot maskapai komersial diwajibkan untuk memiliki sertifikat medis kelas satu, yang mewajibkan kunjungan ke dokter yang ditunjuk FAA, yang dikenal sebagai pemeriksa medis penerbangan, setiap 12 bulan untuk pilot berusia 40 tahun ke bawah.

Pilot yang berusia lebih tua diwajibkan untuk menjalani pemeriksaan setiap enam bulan. Pada formulir pemeriksaan yang diserahkan kepada FAA, pilot diwajibkan untuk mengungkapkan sendiri "gangguan mental apa pun; depresi, kecemasan, dan lain-lain."

Pemeriksa medis penerbangan senior Dr. Brent Blue mengatakan bahwa seorang pilot yang mengungkapkan pengobatan untuk depresi dapat menyebabkan penolakan sertifikat medis.

Proses itu juga memicu "tumpukan dokumen yang luar biasa," kunjungan dokter khusus, dan evaluasi ulang kasus per kasus dari FAA yang dapat menelan biaya ribuan dolar dan memakan waktu lebih dari satu tahun.

"FAA pada dasarnya mendorong orang untuk tidak melaporkan masalah," kata Blue, yang memiliki pengalaman 40 tahun dan kredensial FAA tingkat lanjut untuk meninjau pilot dengan riwayat yang berhubungan dengan alkohol atau narkoba.

FAA mengatakan bahwa mereka telah "menginvestasikan sumber daya untuk menghilangkan stigma," dan FAA mendorong pilot untuk mencari bantuan jika mereka memiliki kelainan kondisi kesehatan mental, jika diobati, tidak akan membuat pilot didiskualifikasi untuk terbang."



Simak Video "Video Survei: ChatGPT Berpeluang Jadi Medium Baru untuk Terapi Kesehatan Mental"

(msl/fem)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork