Swedia Sering Disebut Swiss, Lahirlah Promosi Wisata Satir

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Swedia Sering Disebut Swiss, Lahirlah Promosi Wisata Satir

bonauli - detikTravel
Rabu, 08 Nov 2023 10:55 WIB
Bendera Swedia
Bendera Swedia (Dok. Anadolu Agency)
Stockholm -

Swedia dan Swiss sedang 'perang' karena banyak yang salah sebut. Untuk mengakhirinya, Swedia membuat kampanye wisata terbaru dengan cara satir.

Dilansir dari Metro UK pada Rabu (8/10/2023), Swedia dan Swiss adalah dua negara berbeda yang kerap dikira sama. Kesamaan tanda silang di bendera dua negara ini adalah salah satu pemicunya.

Baru-baru ini, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden salah menyebut Swedia dengan nama Swiss. Tak cuma Joe Biden, ternyata sekitar 120.000 orang per tahun, bingung akan dua negara ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Swedia mulai muak dengan kesalahpahaman yang terus berlanjut. Badan Pariwisata negara itu pun telah meluncurkan video kampanye baru.

Video yang berjudul Swedia (bukan Swiss) dibuka dengan satir alias sindiran. Seorang pejabat Swedia tampak berbicara di depan podium untuk membahas masalah penting dengan mengutip kesalahan Joe Biden sebagai referensi utama.

ADVERTISEMENT

"Orang-orang di seluruh dunia terus mencampuradukkan Swedia dan Swiss. Untuk mengakhiri kebingungan ini, kami sekarang menghubungi pejabat Swiss," demikian bunyi kampanye itu.

[Gambas:Youtube]

Dengan sedikit menyindir, Pejabat Swedia dalam video itu menjelaskan perbedaan dua negara itu.

"Swiss punya bank (sungai besar), sedangkan Swedia sandbank (gumuk pasir). Swiss bisa fokus pada puncak gunung, sementara Swedia adalah atap rumah," ujarnya dalam video.

Swiss dikatakan sebagai negara yang ramai, sementara suasana di Swedia sangat tenang. Kalau Swiss punya jam tangan mewah, Swedia punya kemewahan berbeda yang bisa membuat turis lupa waktu. Pejabat itu melanjutkan 'serangan' tentang kekayaan wisata alam Swedia seperti aurora dengan menyindir Swiss yang mengaku pembuat LSD (Asam lisergat dietilamida).

"Selama kedua organisasi pariwisata tetap berpegang pada perbedaan ini, semua kebingungan akan segera berakhir. Tolong kunjungi VisitSweden, terima kasih," begitulah kalimat dalam video itu.




(bnl/fem)

Hide Ads